BANDUNG– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung memastikan tetap memberikan layanan prima kepada pasien. Meski pun, BPJS Kesehatan masih menunggak pembayaran sebesar Rp 40 miliar.
“Kalau BPJS belum bayar itu hampir seluruh Indonesia. Kami mengelola anggaran pelayanan mandiri dengan aturan yang ada. Kami bisa bertahan dengan cash flow sampai Desember ini,” kata Direktur RSUD Kota Bandung, Exsenveny Lalopua pada kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (14/11).
Dia mengungkapkan, BPJS Kesehatan masih menunggak selama 6 bulan. BPJS Kesehatan baru membayar tagihan untuk Januari-April 2019 lalu.
“Untuk menutupi itu gunakan cash flow yang ada. Kita kelola kas secara efisien dengan tidak menurunkan mutu pelayanan,” tegas Viny sapaan akrabnya.
Perlu diketahui, RSUD memiliki 304 kamar yang terdiri dari kelas 3 berjumlah 108 kamar, kelas 2 (91 kamar), kelas 1 (16 kamar), VIP (2 kamar), VVIP (2 kamar), dan ICU (8 kamar), dan MICU dan PICU (5 kamar). “RSUD Kota Bandung tetap siaga dengan pelayanan dan jumlah tempat tidur setiap kelasnya,” tegas Veny.
Pihaknya juga memastikan akan terus berusaha mempertahankan dan meningkatkan standar mutu pelayanannya. Hal itu agar masyarakat merasa puas dengan pelayanan RSUD Kota Bandung.
Veny menjelaskan, untuk standar mutu pelayanan diukur dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hal tersebut menjadi acuan untuk pelayanan yang ada di RSUD Kota Bandung.
Standar nilai IKM RSUD Kota Bandung yaitu 76. Namun hasilpengukuran terakhir, IKM RSUD Kota Bandung telah mencapai 79,4.
“Itu diketahui dari aspek mutu kepuasan masyarakat atas layanan yang ada di kami,” kata Veny.
Ia mengatakan, untuk pelayanan yang maksimal, RSUD Kota Bandung membutuhkan SDM yang berkompeten sesuai bidangnya. Sampai saat ini, RSUD Kota Bandung memiliki karyawan sejumlah 746 orang terdiri dari kelompok tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non keperatawatan lainnya.
“Dengan jumlah tersebut, kita memiliki spesifikasi untuk memenuhi pelayanan mulai dari spesialis sampai subspesialis. Karena itu juga RSUD Kota Bandung bertatus Kelas B,” ungkapnya.
Veny mengungkapkan, setiap hari ada sekitar 150 pasien yang berkunjung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Di IGD tersedia 40 tempat tidur. Sedangkan jumlah kunjungan rawat jalan mencapai 400-500 orang per hari dengan berbagai jenis layanan dan poliklinik.