BANDUNG– Dinas Kesehatan Kota Bandung akan mengevaluasi 21 puskesmas. Hal itu dikarenakan masih terakreditasi dasar dan belum memenuhi standarisasi dari Kementerian Kesehatan.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yorisa Sativa menyatakan, saat ini terdapat 80 puskesmas yang tersebar di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
Meskipun diklaim ideal untuk melayani jumlah penduduk, namun Dinas Kesehatan harus memperhatikan profesionalitas SDM (sumber daya manusia) dan kualitas bangunan.
“Sebanyak 80 puskesmas itu bisa mewakili dan melayani seluruh masyarakat di Kota Bandung. Mudah-mudahan, kita jangan berprinsip berapa jumlah puskesmas tapi kualitas pelayanan puskesmas itu harus dimaksimalkan,” imbuhnya.
Sejauh ini, Kota Bandung menyumbangkan 3 puskemas terbaik bagi nasional. Sedangkan jumlah keseluruhan terdapat 72 puskesmas yang menyandang terbaik dari 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia.
“Yang terakreditasi baru 72 saja, kita bersyukur dari 34 provinsi, Kota Bandung mewakili Jawa Barat punya 3 puskesmas yaitu Puskesmas Kopo, Sukarasa dan Cijagra lama,” urainya.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya telah menjalankan pembinaan internal dan eksternal kepada 84 puskesmas. Setiap triwulan sekali, Dinas Kesehatan melakukan akreditasi, selanjutnya re-akreditasi nasional 3 tahun sekali. Item bahan penilain sendiri mencakupi tatagraha atau fisik bangunan dan sarana dan prasaranan baik alat kesehatan dan profesi SDM.
“Penilaian itu mulai dari tatagraha, tatagraha itu bangunan fisik puskesmas tidak boleh bocor, harus sesui standar, luas bangunan sesuai aturan kementerian kesehatan, harus tersedia ruang tunggu pasien, ada ruang parkir dan lahan hijau,” pungkasnya. (mg2/drx)