KABUPATEN KUNINGAN – Sesuai arahan Presiden dalam mewujudkan Visi Indonesia Tahun 2020-2024, pendidikan kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah perlu dihubungkan dengan industri agar lulusannya sesuai kebutuhan dan siap dengan hal-hal baru.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartika saat membuka kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Kejuruan yang diikuti Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), pengawas, kepala sekolah, guru serta siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Student Center Iman Himan Hidayat, Universitas Kuningan, Jalan Cut Nyak Dhien No. 38 A, Cijoho, Kabupaten Kuningan, Rabu (13/11).
Dalam seminar nasional tersebut, Kadisdik mengatakan, pada 2014-2019, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas dan saatnya membangun sumber daya manusia (SDM). Selanjutnya, pada 2020-2014 memperbaiki piramida kualifikasi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil supaya terserap di dunia industri.
Melihat Data Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Tahun 2018, terdapat 13,23% dari lulusan SMK dan 8,95% dari lulusan SMA. Hal ini menjadi perhatian Kadisdik dan tantangan bagi Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar.
”Kita tentu harus terus-menerus melakukan langkah-langkah penguatan,” ujar Dewi, dilansir dari laman resmi Disdik Jabar.
Pada paparannya, Dewi menjelaskan, terdapat delapan langkah dalam program SMK Juara yang perlu dicapai, yakni, APK pendidikan menengah meningkat, nilai Ujian Nasional terbaik, sertifikasi satuan pendidikan sesuai bidang keahlian, sertifikat kompetensi siswa sesuai bidang keahlian P1 P2 P3, keterserapan lulusan, Teaching factory berbasis kompetensi keahlian, pengembangan kerja sama pendidikan dual sistem dan promosi, lomba, serta kompetensi peserta didik
”Saya yakin, Ibu/Bapak sebagai orang-orang yang ingin maju pasti akan terus belajar. Berkolaborasi juga sangat penting, namun yang paling penting bagaimana mengantarkan anak-anak kita menjadi anak-anak yang mandiri dan tentu saja berdaya saing,” pungkasnya.(dsdkjbr/ziz)
