Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial juga harus menjangkau kepada masyarakat di pedesaan dalam rangka mendekatkan masyarakat terhadap akses informasi yang berkualitas dan mengurangi kesenjangan dengan penduduk perkotaan serta mengurangi angka urbanisasi.
“Perluasan transformasi perpustakaan ke tingkat Desa juga merupakan upaya memperluas program dan mendekatkan akses informasi kepada masyarakat untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Selain itu, perpustakaan diharapkan menjadi pusat bagi masyarakat untuk berkegiatan dan terkoneksi satu dengan yang lain sehingga terjadi proses belajar yang mendorong kesempatan untuk menciptakan inovasi dan kreatifitas yang positif dan produktif diantara masyarakat itu sendiri,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Riadi mengatakan latar belakangnya acara ini untuk mengembangkan perpusatakaan desa bagaimana karena desa itu lah yang harus maju bukan kabupaten provinsi.
“Desa ini kita latih supaya perpustakaannya itu dapat dimanfaatkan masyarakat, dan itu tadi inklusi sosialnya itu bisa diterapkan masyarakat. Jadi supaya masyarakat bisa saling bertukar pikiran, dan mereka bisa menerima ilmu-ilmu yang bermanfaat,” kata Riadi.
Riadi menjelaskan hingga sekarang Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Jawa Barat baru di Kabupaten Bekasi dan Tasikmalaya.
“Satu kabupaten lima desa Sebenarnya jabar sudah banyak. Dulu itu ada perpuseru yang dikembangkan seperti inklusi sosial, cuman belum disebutkan inklusi sosial. Kalau sekarang karena inklusi sosial sudah ada kewajiban, perpustakaan itu kini bukan hanya tempat meminjam atau menyumbang buku saja tapi sekarang jadi wadah bagaimana mendapatkan kesejahteraan.
Kendalanya pengelola perpustakaannya yang harus kreatif, tapi sekarang kita sedang mengajarkan itu bagaimana kita meningkatkan pemahaman itu.
“Kita kan mengembangkan perpustakaan perpustakaan desa bagaimana karena desa itulah yang harus maju bukan kabupaten bukan provinsi tapi desa terlebih dahulu, desa ini untuk kita latih supaya tadi perpustakaan itu dimanfaatkan oleh masyarakat lalu tadi inklusi sosialnya itu bisa diterapkan oleh masyarakat, minimal seperti itu. Jadi latar belakang nya supaya mereka bisa daling bertukar pikiran, bertukat paradigma, mereka bisa menerima ilmu-ilmu,” katanya.