CIMAHI – Untuk menambah cakupan pelayanan pengangkutan sampah, tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi membeli tiga unit armada pengangkut sampah. Rinciannya dua unit Arm Roll 6M3 dan satu uni Dump Truck 6M3.
Untuk pengadaan dua unit Arm Roll, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp1.010.000.000, yang bersumber dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat. Sementara untuk pengadaan satu unit Dump Truk bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mencapai Rp420.000.000. Jika diakumulasikan, nilai pengadaan truk pengangkut sampah itu mencapai Rp1.430.000.000.
”Pengadaan tahun ini ada tiga, satu drump truck dan dua arm roll,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Mochammad Ronny saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Senin (4/11).
Dengan pengadaan tiga unit truk pengangkut sampah itu, artinya jumlah truk yang akan digunakan untuk mengangkut sampah dari Kota Cimahi ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti ada 39 unit.
”Berarti sekarang total kita punya 39 armada. Fungsinya sama sebagai sarana angkutan sampah dari TPS ke TPA,” jelasnya.
Dikatakan Ronny, belanja truk pengangkut sampah itu dilakukan untuk menggantikan armada lama yang sering mengalami kerusakan. Meski ada armada baru, truk lama tetap akan dimanfaatkan untuk pengangkutan sampah.
”Ini untuk menggantikan armada yang sudah uzur (tua). Mobil tahun 2002 masih ada, sering mogok,” terang Ronny.
Ronny melanjutkan, cakupan pelayanan sampah di Kota Cimahi sendiri secara keseluruhan mencapai 95 persen. Dari total 268,703 ton sampah yang dihasilkan setiap hari, sampah yang terkelola mencapai 255,271 ton per hari.
Rinciannya, sampah yang dibuang TPAS Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat sebanyak 225,834 ton atau 84,04 persen. Sementara sampah tereduksi di sumber hanya 29,437 ton per hari atau 10,96 persen.
”Jadi sampah yang tidak terkelola itu 13,432 ton per hari atau 5 peren,” ucapnya.
Untuk menangguulangi sampah tersisa itu, pihaknya terus mendorong program zero waste untuk mewujudkan nol sampah di Kota Cimahi. Prinsipnya bahwa sampah harus diolah mulai dari sumber (rumah), yaitu dengan memilah sampah. Salah satu untuk mewujudkan zero waste adalah dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse dan Recycle (3R).
