JAKARTA – Rider Repsol Honda Marc Marquez masih memupuk dua ambisi musim ini setelah mengunci gelar juara dunia ke-8 di Thailand awal bulan ini.
Marquez ingin mengawinkan tiga gelar, yaitu juara dunia pembalap, juara konstruktor dan juara tim untuk Honda. Di klasemen konstruktor, Honda memuncaki klasemen dengan 331 poin, unggul 77 poin dari rival terdekatnya, Ducati.
Sementara untuk perebutan gelar tim, Repsol Honda saat ini berada di peringkat dua, terpaut 19 poin dari Ducati Team yang diperkuat Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci. Titel untuk tim dan konstruktor berbeda di MotoGP.
Setiap tim MotoGP terdiri dari dua pembalap. Semua poin yang didapat oleh kedua pebalap dikumpulkan di klasemen tim, termasuk dari pembalap pengganti, tetapi bukan dari pmebalap wildcard. Sementara di persaingan konstruktor terdapat beberapa tim yang memakai mesin dari pabrikan yang sama. Oleh karena itu, poin di klasemen konstruktor didapat dari hanya satu motor dari konstruktor yang bersangkutan yang finis paling baik di balapan.
”Targetnya sekarang adalah untuk memenangi Triple Crown (tiga gelar). Kejuaraan konstruktor sudah terlihat, tetapi kejuaraan tim akan sulit, tapi kami tak akan menyerah. Sekarang saatnya berjuang untuk gelar-gelar lainnya, masih ada titel konstruktor dan tim untuk membantu Honda juara. Saya menantikan balapan di Motegi, karena itu adalah balapan kandangnya Honda dan para fan Jepang sangatlah spesial,” kata Marquez seperti dikutip laman resmi MotoGP.
Pembalap bernomor 93 itu pun akan menggunakan balapan GP Jepang akhir pekan ini sebagai salah satu persiapannya mengincar gelar juara dunia lima kali beruntun di musim 2020.
Marquez sadar jika upayanya tak akan mudah setelah kini memiliki ancaman baru dari pembalap rookie Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT).
Rider asal Prancis itu mampu memaksa Marquez untuk berduel dua kali di lap terakhir musim ini hingga sang juara dunia itu menyebut pebalap berusia 20 tahun itu salah satu penantang utama untuk gelar 2020. ”2020 mulai di Motegi,”kata Marquez. (ant/jpnn)