CISARUA – Sejak tahun 2016 lalu, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, telah menangani sebanyak 209 pasien yang kecanduan bermain ponsel, baik itu bermain game, browsing internet dan bermain aplikasi yang lainnya. Sementara untuk usia pasien tercatat mulai dari anak usia 5 hingga 15 tahun. Dan harus ditangani dengan cara rawat jalan, bahkan ada juga pasien yang harus dirawat inap.
Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr Elly Marliyani, mengatakan, untuk pasien yang harus rawat inap, pihaknya menyediakan 16 tempat tidur untuk pasien laki-laki, sedangkan untuk pasien perempuan digabungkan dengan pasien dewasa.
”Sejak tahun 2016 trennya memang ada kenaikan, secara keseluruhan totalnya ada 209 pasien,” kata Elly, ditemui di RSJ Cisarua, Selasa (15/10).
Menurutnya, banyak pasien yang kecanduan ponsel tersebut akibat banyak faktor, di antaranya gaya hidup anak jaman sekarang yang mudah mengakses hal negatif melalui ponsel secara berlebihan.
”Itu sesuai karakteristiknya, kalau remaja biasanya ingin mencari informasi melalui ponsel dan itu menjadi salah satu faktor juga. Jadi untuk sekarang banyak yang mengalami gangguan jiwa itu remaja,” ujarnya.
Sementara itu, Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, RSJ Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budianti mengatakan, penyebab utama anak kecanduan ponsel yang sudah ditangani RSJ Cisarua selama ini yaitu bermain game online secara berlebihan.
”Kalau dulu kan sulit anak bermain game online dan browsing internet melalui ponsel, tapi untuk sekarang mereka sangat mudah untuk mengakses itu,” kata Lina.
Menurutnya, dalam satu pekan, pihaknya bisa menangani dua hingga tiga pasien yang kecanduan ponsel tersebut.
Dia mengungkapkan, ciri anak kecanduan bermain ponsel khususnya untuk pasien yang kecanduan ada 11, tetapi kreteria yang masuk pada kencanduan bermain game ada lima kreteria di antaranya tidak proporsional ketika bermain game melalui ponsel tersebut.
”Pasien yang kecanduan bermain game itu, lebih mementingkan game-nya dari pada melakukan hal postif lainnya. Kalau anak-anak kan harusnya belajar tapi itu diabaikan,” ungkap dia.
Selain itu, lanjutnya, anak yang kecanduan bermain game juga biasanya merasa cemas ketika tidak melakukan hal itu, seperti orang yang sudah kecanduan obat-obatan terlarang.