BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M. Danial menanggapai hasil penelitian ASIA Development Bank (ADB) yang mengatakan bahwa tingkat kemacetan di Kota Bandung lebih parah daripada Jakarta.
Dia mengatakan, masalah kemacetan ini akan terus diminimalisir dengan cara peningkatan pembangunan infrastruktur jalan dan membuat program transportasi masal untuk masyarakat.
’’Jadi tidak dapat dipungkiri Bandung memang masih macet apalagi kota metropolitan pasti mengalami kemacetan,’’kata Oded ketika ditemui di Gedung DPRD kemarin, (10/5).
Oded mengaku, sering mendapatkan aduan mengenai kemacetan dari warga. Bahkan, laporan kemacetan di jalan Jakarta bertambah parah setelah ada pembangunan proyek jembatan layang.
Untuk itu, bagi warga yang tidak ingin terjebak macet agar menghindari menggunakan jalan Jakarta pada jam-jam sibuk. Sebab, ditempat itu sedang dibangun proyek flyover.
Untuk pengaturan lalu lintas, jajaran Dinas Perhubungan bersama Polrestabes Bandung sudah melakukan rekayasa jalan dan menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas.
Selain itu, program lain untuk mengurangi kemacetan adalah dengan cara warga kota Bandung menggunakan transportasi publik. Sehingga, penggunaan kendaraan pribadi dapat berkurang.
Dia meminta kepada Dinas Perhubungan dan Kepolisian mengkaji beberapa wilayah yang menjadi titik kemacetan untuk pengembangan rekayasa, menurutnya melalui rekayasa tanpa menggunakan biaya besar.
“Pengembangan rekayasa jalan akan terus dilakukan Insha Allah, karena rekayasa jalan itu paling murah tidak pakai biaya besar, kalau memungkinkan kenapa tidak,” tutupnya.
Selain itu pemerintah kota bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, saat ini ada beberapa proyek yang telah mulai pembangunan fisik. (mg2/yan)