“Kalau kita bicara soal literasi buku aja misalnya, tingkat literasinya sangat rendah gitu bahkan kita masih dibawahnya Vietnam jadi dengan seringnya diadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan literasi kita berharap semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda yang mengembangkan dan peduli terhadap literasi.” Kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala seksi pelestarian dan dokumentasi diplomasi publik MKAA sekaligus Project oficcer dari kegiatan PLAA, Teguh Adhi Primasanto mengatakan bahwa tema literasi di era digital yang diangkat ini memang diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat untuk bijak dalam berteknologi,
Teguh menambahkan, saat ini perputaran informasi sudah sangat pesat didukung oleh kemajuan teknologi. Jadi banyak informasi yang beredar secara digital, jadi kita ingin meningkatkan pemahaman dan penguasaan publik terutama generasi muda tentang literasi digital, literasi digital itu maksudnya termasuk kearifan kita dalam memanfaatkan teknologi untuk berliterasi atau untuk mencari informasi.
’’ Jadi kita harapannya dengan masyarakat itu lebih paham dengan literasi digital maka masyarakat juga lebih arif dan bijaksana dalam membagi dan mencari informasi secara digital” ucap Teguh.
Untuk itu, dalam konten pamerannya sendiri banyak mengedepankan aspek-aspek digital, seperti Universitas Telkom menampilkan virtual reality yang bisa dipake untuk selain hiburan juga untuk edukasi, juga Telkom memiliki aplikasi yang dipakai untuk mengecek kadar HB seseorang hanya menggunakan HP. Selain itu, Pusat Bahasa mandarin Universitas Maranatha memberikan metode pengajaran bahasa mandarin menggunakan alat-alat elektronik.
Prima, sapaan akrabnya mengatakan akan ada diskusi tentang bagaimana cara menggali pundi-pundi melalui trend sosial media.
“maksudnya kita mau mengajarkan pada generasi muda khususnya agar mereka bisa memanfaatkan teknologi khususnya sosial media bukan cuma untuk eksistensi diri aja tapi juga untuk cari uang tambahan gitulah yak kasarnya.” tutup dia. (mg4/yan)