BANDUNG – Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) menyelenggarakan program tahunan Pekan Literasi Asia Afrika dengan tema Literasi di Era Digital pada 4-6 Oktober 2019 di Selasar Timur Museum KAA.
Resmi dibuka hari ini, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap literasi dan juga dapat mengedukasi masyarakat terhadap literasi di era digital.
Kepala Museum KAA, Meinarti Fauzie mengatakan bahwa maksud dari tema yang diusung kali ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai literasi digital.
“Jadi Pekan Literasi Asia Afrika ini sebenarnya sudah yang ke enam kalinya sampai sekarang sejak diadakan pertama kali tahun 2014,’’ ujarnya ketika ditemui di Museum KAA pada Jumat (4/10)
Meinarti mengatakan, Tahun ini, kita mengangkat tema literasi di era digital. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemaham terkait literasi digital. Sebab, sekarangkan informasi berkembang pesat juga tersirkulasi juga sangat cepat.
’’Jadi kita butuh kemampuan lebih untuk mencernanya, untuk memilah milah sehingga kita tidak justru menjadi korban dari informasi yang terlalu banyak,” ujarnya.
Secara umum PLAA dari tahun ketahun bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan kepedulian masyarakat terhadap literasi terutama di kalangan generasi muda dan juga untuk mempromosikan perpustakaan Museum KAA juga perpustakaan lain.
Mei sapaan akrabnya mengatakan dalam PLAA, selalu ada empat kegiatan utama yaitu, pertama pameran perpustakaan, bazar buku, diskusi literasi, juga ada story telling atau mendongeng untuk anak-anak.
“Dan satu hal lagi biasanya kami selalu mencoba ingklusif, nah bentuk ingklusif kita, kita berusaha menjangkau semua kalangan dengan kita selalu mengikut sertakan kalangan disabilitas, jadi tahun ini pada story telling kita juga mengajak adik-adik difabel dari SLB A Kota Bandung, terus juga pada salah satu sesi diskusi literasi nanti kita bekerja sama dengan mata hati Indonesia kita akan mengadakan diskusi terkait dengan pemanfaatan teknologi untuk membantu memudahkan kehidupannya para disabilitas.” Papar Mei.
Mei berharap dengan adanya PLAA ini literasi akan semakin berkembang di masyarakat, dan masyarakat juga semakin membiasakan diri dengan literasi.