Bamsoet Jabat Ketua MPR

”Terakhir, DPD minta adanya penguatan dengan revisi UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), serta UUD 1945. Untuk poin kelima itu masih panjang. Empat itu saja dahulu supaya DPD punya kekuatan di daerah-daerah,” ujar Fadel.

Sementara itu, usai pelantikan, Bamsoet mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Sucipto.

”Terima kasih Pak Airlangga,” kata Bamsoet.

Kemudian dia menghampiri Airlangga yang hadir sebagai tamu undangan. Keduanya terlihat bersalaman. Setelah itu, Bamsoet juga menyalami Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Terpisah pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mengapresiasi PDIP yang memutuskan untuk tidak mengambil jabatan Ketua MPR. Sebelumnya, PDIP ingin konsisten menghindari praktik the winner takes all.

”Memang bukan jatahnya PDIP. Itu kan jatahnya partai lain. Seandainya ada kader PDI yang maju jadi Ketua MPR pasti akan ditolak oleh partai lain,” kata Ujang kepada Fajar Indonesia Network (FIN/ grup Jabar Ekspres), Kamis (3/10).

Menurut Ujang, kalau ikut ambil ketua MPR, PDIP akan dimusuhi. Karena akan dianggap kemaruk.

”Jadi pasti ada power sharing untuk partai lain. Jatahnya PDIP di posisi wakil ketua MPR. Karena PDIP sudah mendapatkan kursi ketua DPR. Kekuasaan itu kan harus dibagi. Tak boleh diambil semua sendirian,” tandasnya.(fin/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan