SURABAYA – Wolfgang Pikal datang ke Persebaya Surabaya sebagai asisten pelatih. Tapi, dia kemudian diumumkan sebagai pelatih kepala pada Rabu (25/9). Sebab, Alfred Riedl batal merapat ke Surabaya.
Namun, ternyata sedari awal Pikal disiapkan sebagai pelatih kepala. ”Kami daftarkan Pikal sejak 1 September sebagai pelatih kepala,” kata Sekretaris Persebaya Ram Surahman.
Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan. Persebaya menghindari ancaman denda. Sebab, jika didaftarkan sebagai asisten pelatih, posisi pelatih kepala akan kosong. Padahal, mereka tanpa pelatih kepala sejak memecat Djadjang Nurdjaman 10 Agustus lalu. Sesuai dengan regulasi pasal 30 ayat 11, setiap tim harus memiliki pelatih kepala anyar 30 hari setelah PT LIB menerima surat pemberhentian pelatih lama. Jika tidak, tim akan didenda Rp 100 juta.
Mau tidak mau, posisi pelatih kepala harus ada sebelum 10 September. Karena itulah, Pikal didaftarkan sebagai pelatih kepala. Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra membenarkan hal itu. Hanya, ada beda versi soal tanggal pendaftaran. ”Pikal didaftarkan sejak 6 September,” kata Asep kepada Jawa Pos.
Terlepas dari itu, berarti Persebaya memiliki pelatih kepala sebelum deadline 10 September. ”Kami sudah komunikasikan ke PT LIB untuk daftarkan Pikal karena Riedl belum ada kepastian. Jadi, sejak 1 September itu kami punya pelatih kepala,” tambah Ram.
Selain menghindari denda, kesehatan Riedl menjadi pertimbangan utama. ”Jadi, rencananya saat Riedl datang, posisi Pikal bisa digeser kembali ke asisten pelatih,” tuturnya.
Tapi, karena faktor kesehatan, Riedl akhirnya batal bergabung dengan Green Force. Nah, meski gagal menggaet Riedl, Ram yakin Persebaya tak dikenai denda. ”Kalau ada kabar denda, referensi dari mana? Kami sudah punya pelatih kepala,” tegas pria asli Gresik itu.
Sayang, hingga saat ini, izin kerja Pikal belum beres. Dia pun harus memberikan arahan dari bangku VVIP. Total, sudah empat laga pelatih asal Austria itu tidak bisa duduk di bench. Untung, Green Force punya jeda yang cukup panjang. Sebab, laga kontra Borneo FC yang seharusnya digelar besok (2/10) resmi ditunda.
Persebaya baru kembali bermain pada 17 Oktober. Yaitu, away melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Jeda yang panjang itu jelas sangat menguntungkan. Sebab, manajemen Green Force bisa memanfaatkannya dengan mengurus izin kerja Pikal. Meski direkrut sejak 27 Agustus, izin kerja Pikal di Kementerian Ketenagakerjaan belum juga tuntas. Jika dalam jeda panjang itu izin turun, Pikal akan bisa mendampingi Persebaya saat bersua Persib (17/10) mendatang. (gus/ali/jpc)