“ini seharusnya dapat diantisipasi dinas pendidikan, para orang tua dan pihak sekolah dan ini yang saya pandang sangat penting, ” tegas Cucu.
Dia menuturkan, proses pembelajaran pendidikan politik belum mendapatkan ruang. Sehingga perlu dievaluasi sejauh mana tentang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan perkembangan zaman.
Contohnya, kata dia, dalam pendidikan karakter yang diterapkan pemprov Jabar. Sebetulnya sudah sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, implementasinya dikuatkan dengan payung hukum dan diberikan secara masif.
Akan tetapi, pada kenyataannya para pelajar banyak yang turun ke jalan. Sehingga, program yang dijalankan tersebut menjadi pertanyaan tersendiri apakan sudah efektif atau belum. Program pendidikan karakter yang selama ini diberikan harus dievaluasi. Sebab, dampaknya tidak ada pada tujuannya.
“Program ini kan sudah dijalankan, dengan dukungan anggaran besar tetapi apakah manfaatnya yang dirasakan kalangan pelajar, inikan yang menjadi pertanyaan publik, ” pungkas Cucu. (yan)