BANDUNG – Untuk kepentingan kelanjutan pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana akan memanfaatkan perbankkan untuk menjalankan proyek-proyek pembangunan.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait rencana ini. Aehingga, dibutuhkan persiapan untuk perencanaannya.
Wacana itu muncul setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membuka kesempatan kepada pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat untuk meminjam dana ke perbankan. Salah satunya ke Bank BJB.
“Gubernur memang meminta agar saat membangun kota tidak hanya sekedar mengandalkan APBD. Pemerintah Kota (Pemkot) harus berinovasi mencari anggaran pendanaan dengan pola lain selain APBD,” ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial usai mengikuti Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) Bupati/Wali Kota Se-Jawa Barat Triwulan III Tahun 2019 di Pantai Indah Timur Resort, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/9).
Menurut Oded, hal ini merupakan langkah luar biasa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Oleh karenanya, Oded mengaku telah memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna untuk menghitung “cashflow” Pemkot Bandung.
Untuk itu, jika memungkinkan Pemkot Bandung membuka peluang untuk meminjam dana dari perbankan untuk pembangunan di Kota Bandung. Namun, rencana ini akan dikaji terlebih dahulu oleh Sekda.
’’Pola pinjaman ke bank harus terukur. Mudah-mudahan bisa lancar,” ujar Oded.
Sementara itu, Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna akan segera meminta simulasi dana pinjaman ke Bank BJB. Sehingga, jika meminjam Rp 200 miliar, maka sebulan harus membayar sekitar Rp18,5-20miliar.
Dia menuturkan, saat ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dalam sebulan mencapai Rp142-160 miliar. Sehingga jika hanya menyisihkan Rp18,5-20 miliar masih sangat memungkinkan.
“Memang sangat ‘visible’. Tetapi kita masih akan hitung dahulu. Jangan sampai mengganggu performa kinerja Pemkot Bandung,” tutur Ema.
“Kita lihat dulu mana yang perlu didanai. Kita juga masih meminta simulasi yang lebih detail,” lanjut Ema.
Pada Kopdar kali ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memang membahas mengenai kolaborasi pendanaan pembangunan yang tidak hanya bisa didapat dari APBD. ia menyebut, ada 8 pintu pendanaan pembangunan termasuk APBD. Tujuh pintu lainnya di antaranya, APBD Provinsi, APBN, pinjaman bank, KBPU/PPP, Dana Umat, CSR dan Obligasi Daerah.