Gitar Logam Ivan ‘Berbunyi’ Sampai Eropa

Gitar Logam Ivan 'Berbunyi' Sampai Eropa
PERLIHATKAN KARYA: Ivan Mulia memerlihatkan hasil karyanya yaitu gitar berbahan logam yang kini sudah masuk pasar dunia
0 Komentar

Sejak tahun 2009, produksi gitar logam Ivan mencapai 120 unit. Ivan membanderol harga gitarnya mulai dari Rp 40 hingga Rp 50 juta untuk pasar Eropa. Sedangkan spesial item yang dipamerkan di pameran bisa mencapai Rp Rp 350 juta hingga Rp 400 juta.

Didalam negeri sendiri, Ivan membanderol harga sebesar Rp 18 juta hingga Rp 30 juta. Dalam satu tahun, pria yang pernah mengenyam pendidikan di kampus swasta di Bandung ini hanya membuat gitar logam pesanan sebanyak 12 gitar unit.

Gitar Logam Akustik

Dia menjelaskan, gitar logam merupakan gitar resonator yaitu gitar akustik yang didalamnya terdapat corong. Fungsinya sebelum terdapat ampli agar nyaring dan tidak kalah oleh alat instrumen lain.

Baca Juga:Mitra JQR Permudah Jangkauan ke MasyarakatMendorong Masyarakat Lebih Peka Kepada Sesama

”Gimana caranya biar nyaring nyimpen sistem corong disana. Gitar resonator jadi sengau tapi aneh. Secara teknis keras tapi kualitas gak cocok, dianggap gagal fungsi itu. Tapi populer di gitar delta blues dan blue grass atau country,” jelasnya.

Ivan menilai, bisnis gitar resonator berbahan logam yang dipilihnya sangat tepat, sebab pembuat gitar logam relatif tidak banyak, sehingga tidak banyak saingan. Saat ini katanya setelah gitar resonator terangkat, banyak yang memesan gitar elektik ke dirinya meski badan gitar masih memakai logam.

Selama memproduksi gitar butik ia mengaku tidak mempunyai kendala yang berarti. Sebab kebutuhan alat untuk pembuatan gitar banyak didukung oleh banyak orang.

”Sayang, di Indonesia penghargaan ke karya tangan masih kurang dibandingkan terhadap karya industri,” tutupnya.

PERLIHATKAN KARYA: Ivan Mulia memerlihatkan hasil karyanya yaitu gitar berbahan logam yang kini sudah masuk pasar dunia.

0 Komentar