Abdy juga memertanyakan, mengapa hingga saat ini anggaran untuk membuat lintasan kereta api belum juga ada.
”Berapa sih anggaran yang diperlukan. Tidak juga tahun ini semua harus diselesaikan, tapi minimal ada itikad baik, bisa saja bertahap dalam setiap tahun berapa yang dibangun,” jelasnya.
Dia juga berharap bisa duduk bersama antara PT KAI, Gubernur dan DPRD Jabar untuk menginisiasi agar darurat lintasan palang pintu KA ini bisa diselesaikan.
”Khusus di Jawa ada sekitar 1.000 lebih lintasan yang gak ada palang pintunya. Saya berharap Jabar bisa jadi contoh pembangunan palang pintu KA ini,” tandasnya.
Sementara itu, Oing Abdulrohim mantan Kepala Desa Cikaum Timur Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang, mengaku dirinya sengaja datang untuk mengadu karena dirinya kerap melihat lintasan KA yang tidak ada palang pintunya, serta banyak korban yang tertabrak akibat tidak ada palang pintu tersebut.
”Warga saya juga banyak yang sudah tertabrak,” ucapnya.
Dia mengaku, sejak menjadi kepala desa, dirinya sudah beberapa kali mengusulkan kepada pihak KAI atau pemerintah untuk membuat palang pintu di lintasnan KA.
”Sudah mengusulkan beberapa kali baik ke PT KAI atu pun pihak pemerintah tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” pungkasnya.(ziz)
