Kesenian Khas Harus Diperkenalkan

SOREANG – Untuk memperkenalkan potensi berbagai kesenian khas yang dimiliki masyakat Arjasari, Pemerintah Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung menggelar Batukarut Festival (Bathurifest) dalam rangka memperingati HUT RI ke 74 tahun 2019.

Camat Arjasari Joko Mardianto mengatakan, berbagai kesenian khas seperti kuda renggong dan goong renteng mewarnai gelaran Bathurifest. Selain berbagai kesenian, helatan tersebut juga memamerkan sejumlah produk inovatif  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat mulai dari kuliner hingga kerajinan tangan khas.

”Masyarakat di wilayah Kecamatan Arjasari yang tersebar di 11 Desa selama ini menyimpan sejumlah potensi yang bisa dijadikan daya tarik wisata. Oleh karena itu, tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan potensi yang ada,” katanya saat ditemui disela-sela kegiatan di Desa batukarut, Rabu (21/8).

Menurut Joko, Selain seni budaya, produk  UMKM Kecamatan Arjasari juga memiliki banyak produk inovatif dengan keunggulan dan ciri khas tersendiri. Sayang selama ini potensi tersebut belum banyak dilihat dan dikenal oleh dunia luar.

”Dengan adanya festival ini kami harap masyarakat di daerah lain bisa melihat bahwa di Batukarut khususnya dan Arjasari umumnya, banyak menyimpan potensi berdaya tarik,” katanya.

Joko menjelaskan, dari sisi kuliner misalnya, Desa Batukarut memiliki produk burayot, ali agrem dan ladu. Sedangkan Desa Patrolsari memiliki peuyeum (tape) khas yang berbeda dengan daerah lain, begitu pula Desa Pinggirsari memiliki produk unggulan tepung ubi ungu. Oleh karena itu, kegiatan serupa akan terus dilaksanakan disetiap Desa.

”Batukarut Festival menjadi kegiatan awal, kedepanya juga akan dilakukan disemua desa. Rencananya pekan depan, Desa Mangunjaya juga akan menggelar festival serupa,” akunya.

Joko berharap, Festival Batukarut dan Mangunjaya bisa menjadi titik awal program yang lebih besar dalam memperkenalkan potensi wilayah. Apalagi saat ini Pemkab Bandung sendiri memang tengah menggenjot pembentukan desa-desa wisata.

Sementara itu Pjs Kepala Desa Batukarut Ade Satia mengatakan, ide awal dari festival tersebut adalah memperkenalkan potensi seni budaya Batukarut yang tidak dimiliki daerah lain. Terutama Goong Renteng yang di desa tersebut sudah ada sejak abad ke-16.

Tinggalkan Balasan