“PPP melihat bahwa dalam pilpres memang terindikasikan dengan jelas terdapat kelompok yang memanfaatkan pilpres. Tidak sekadar sebagai sarana kontestasi politik untuk memperjuangkan cita-cita memperbaiki negara. Tapi juga memanfaatkannya untuk kepentingan lain di luar itu. Seperti memaksakan ideologi dan sistem politik tertentu dengan cara mengembangkan politik identitas yang disertai dengan fitnah, hoax, dan ujaran kebencian,” jelas Arsul di Jakarta, Minggu (11/8). Isu-isu yang disebarkan kelompok tersebut merugikan Presiden Joko Widodo. Menurut Arsul, mereka tidak peduli terhadap perpecahan bangsa.
Sementara itu, Wasekjen DPP PKB Daniel Johan meminta aparat penegak hukum segera menindaklanjuti isu tersebut. Menurutnya, informasi soal penumpang gelap yang ingin membuat chaos harus ditindaklanjuti. Sebab, hal itu mengancam keutuhan negara. “Ini harus diatasi dengan cepat. Tidak boleh dibiarkan. Aparat penegak hukum sebaiknya turun tangan,” ujar Daniel.
Dia mengapresiasi sikap Prabowo yang sudah menyingkirkan penumpang gelap tersebut. Namun, Prabowo dan Gerindra perlu mengungkap siapa penumpang gelap yang dimaksud. Ini dinilai penting agar masyarakat tidak menduga-duga. “Kita apresiasi sudah terbuka dan menjelaskan kepada masyarakat. Sehingga semua pihak bisa memahami persoalan ini secara jernih,” terangnya.(rh/fin)