JAKARTA – Siapa penumpang gelap yang disebut Gerindra memanfaatkan Prabowo Subianto hingga kini masih misterius. Partai berlambang garuda itu enggan membocorkannya ke publik. PDIP memuji langkah cerdas mantan Danjen Kopassus menyingkirkan penumpang gelap yang memanfaatkannya di Pilpres 2019 lalu.
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari menyatakan partainya menghormati otonomi Gerindra dalam menentukan sikap. “Jika hal itu berdampak pada penghilangan kelompok penumpang gelap, maka itu karena kecerdasan dan kebijaksanaan Prabowo Subianto,” ujar Eva dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (11/8).
Dia berharap hubungan PDIP dengan Gerindra terjalin makin erat. Alasannya, PDIP dan Gerindra memiliki kesamaan identitas sebagai partai nasionalis. Selain itu, hubungan personal kedua ketua umum, dinilai sangat harmonis. “Platform PDIP dan Gerindra sama, yaitu nasionalis Pancasila. Semoga ini menjadi landasan nation and character building yang harus dilanjutkan demi kemajuan dan kokohnya NKRI,” ucapnya.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai Prabowo telah menjernihkan dan menempatkan Gerindra di posisi yang tepat. Sebab, selama ini penumpang gelap itu selalu mendorong Gerindra pada posisi konfrontatif. “Ini momentum yang tepat. Pak Prabowo menjernihkan jati diri dan positioning partainya,” jelas Hendrawan.
Selama ini penumpang gelap itu telah mendorong Gerindra seolah-olah tampil sebagai penyerang. Hendrawan yakin, setelah disingkirkan Prabowo, penumpang gelap itu kini sedang mencari kendaraan baru untuk Pemilu 2024. “Tentu tujuan, janji-janji, dan dagangan mereka masih sama. Mungkin kemasannya saja yang diubah,” tukasnya.
Penumpang gelap ini awalnya diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dia menyebut penumpang gelap itu mencoba memanfaatkan Prabowo untuk kepentingan mereka. Namun, Prabowo kemudian mengambil tindakan karena sadar telah dimanfaatkan. Pernyataan itu dibenarkan politisi Gerindra Andre Rosiade. Dia menyebut penumpang gelap tersebut bertujuan membuat situasi Indonesia kacau dan ingin Presiden Joko Widodo disalahkan akibat kondisi tersebut.
Hal senada juga disampaikan Sekjen PPP Arsul Sani. Dia senang Prabowo Subianto sudah menyingkirkan penumpang gelap yang selama ini memanfaatkannya. PPP menyebut, langkah Prabowo sudah tepat. Arsul mengatakan sejak awal PPP memang melihat indikasi adanya kelompok yang memanfaatkan Pilpres 2019 untuk kepentingan lain. Kelompok tersebut, menurut dia, menyebarkan politik identitas yang disertai fitnah dan hoax.