NGAMPRAH– Tiga daerah di Kabupaten Bandung Barat dianggap rawan dan kerap menjadi sasaran peredaran narkotika. Ketiganya mulai dari Kecamatan Batujajar, Padalarang, dan Lembang. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat Sam Norati Martiana di Ngamprah, kemarin.
Dia menyatakan, peredaran narkotika di wilayahnya sebenarnya merata hampir di setiap kecamatan. Namun, berdasarkan pemetaan yang dilakukan pihaknya, daerah paling banyak peredarannya ada di tiga kecamatan tersebut.
“Sehingga kami terus memantau dan melakukan edukasi kepada masyarakat agar menjauhi bahaya narkoba. Tiga kecamatan tersebut rawan peredaran narkotika, karena termasuk wilayah perkotaan. Apalagi, di Lembang termasuk daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari luar kota,” katanya.
Kemudian, kata Sam, di Kecamatan Batujajar juga terdapat banyak pabrik, yang seringkali menjadi sasaran peredaran narkotika kepada kalangan pekerja. Dari data yang dimiliki pihaknya, hingga saat ini yang paling banyak menggunakan narkotika merupakan usia pekerja.
Dirinya melanjutkan, pada tahun ini pihaknya sudah menangani sedikitnya lima kasus peredaran narkotika di tiga kecamatan tersebut. Penanganannya sudah dilimpahkan ke Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Cimahi, meski ada pengguna yang direhabilitasi.
“Yang sudah dilimpahkan untuk kasus peredaran narkotika ini jenis obat-obatan, seperti eximer sebanyak 6.000 butir. Itu yang dilimpahkan kasusnya untuk pengedar maupun penggunanya,” ungkapnya.
Untuk menekan peredaran narkotika di tiga kecamatan itu, Sam mengaku, bahwa pihaknya berupaya terus melakukan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba. Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat umum, anak sekolah hingga kalangan pekerja. (drx)