Menurutnya, sejak kemarau panjang yang berdampak pada krisis air bersih, suplai air yang dipasok dari Sistem Pengelola Air Minum (SPAM) UPT Air Bersih Kota Cimahi rata-rata mencapai 40 tangki per minggu, atau rata-rata per hari dua rit untuk setiap wilayah terdampak. ”Kalau per tangkinya itu isinya 5 ribu liter,” ujarnya.
Nur memastikan, ketersediaan air bersih SPAM yang berlokasi di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah masih aman untuk menyuplai kebutuhan air bersih. Termasuk mengirim bantuan ke wilayah terdampak krisis air bersih.
”Kalau SPAM masih oke, kita produksi air masih bisa. Kalau kesulitan air, tinggal buat surat RW, diketahui kelurahan nanti diajukan. Kita akan langsung kirim,” pungkasnya.
Wilayah yang terdampak krisis air bersih di Kota Cimahi.
- RW 07 Kelurahan Cibabat
2. RW 04 dan 08 Kelurahan Cibeber
3. RW 01 dan 04 Kelurahan Cimahi.
4. RW 12 dan 15 Kelurahan Leuwigajah
5. RW 11 dan 12 Kelurahan Pasir Kaliki
6. RW 06 Kelurahan Cigugur Tengah
7. RW 06, 09 dan 15 Kelurahan Setiamanah
8. RW 24 Kelurahan Melong
9. RW 08 dan 13 Kelurahan Utama
10. RW 12, 18 dam 22 Kelurahan Cipageran
11. RW 04 Kelurahan Baros.
*Catatan: Data didapat dari jadwal permintaan air bersih yang masuk ke UPT Air Minum DPKP Kota Cimahi. Dari setiap RW yang terdata, tidak semua wilayahnya terdampak krisis air bersih.