CIMAHI – Penertiban Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Guest House Rozelle yang berada di komplek Setra Duta membuat Pemerintah Kota Cimahi harus menerima gugatan dari warga Komplek. Pasalnya warga menilai sejak didirikan bangunan tersebut, warga sangat terganggu. Padahal sebelum ada bangunan tersebut warga bisa hidup tenang.
Kuasa hukum warga Joshua Mulia dan Denny Chandra mengungkapkan, salah satu gugatan adalah meminta majelis hakim membatalkan surat izin peruntukan tanah dan IMB berupa bangunan guest house tiga lantai.
”Warga merasa terganggu dan mengalami kerugian atas didirikannya bangunan tersebut,” ungkap Joshua, di PTUN Bandung, beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Cimahi, Ajay Muhamad Priatna meyakini jika IMB yang dikeluarkan pihak perizinan pasti sudah melalui kajian dan kaidah aturan. Namun demikian, Ajay tetap bakal menelusuri pendirian tempat komersil ditengah area hunian warga tersebut.
”IMB yang digugat dan Pemkot Cimahi jadi tergugat, artinya kami harus mendalami itu. Sepertinya perizinan IMB terpenuhi biarpun bukan jaman saya,” ujar Ajay, Minggu (4/8).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dirinya, Ajay mengatakan jika guest house tersebut lebih awal berdiri dibanding kavling rumah hunian.
”Infonya, Guest house duluan daripada rumah, nanti kita cari tahu lah. Sekarang lahan dipakai jadi kluster, tapi entah dulunya untuk apa,” katanya.
Dia mengaku, akan menelaah dari dokumen Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Sebab, sepanjang persyaratan yang diajukan lengkap pasti IMB terbit .
”Makanya ada dokumen Tata Ruang untuk membatasi pembangunan,” ucapnya.
Ajay mengaku, juga mendapat infomasi bahwa perseteruan antara guest house dan masyarakat sebetulnya dilandasi konflik personal.
”Ada kabar lagi ini tentang perseteruan pribadi, memang masih simpangsiur,” imbuhnya.
Jika IMB guest house yang diterbitkan Pemkot Cimahi pada persidangan dinyatakan cacat hukum, Ajay menyatakan, pihaknya harus mencari jalan keluar. Sebab, dia yakin jikalau IMB dibatalkan pemerintah, pemilik guest house juga tidak akan tinggal diam.
”Pertanyaan berikutnya, guest house itu mau diapakan? seterusnya, harus dipikirkan.. Makanya soal guest house ini masih simpang siur, saya akan cek lagi datanya lewat rapat internal dengan dinas terkait secepatnya,” tuturnya.