BANDUNG — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas terus memupuk para mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha agar terus maju dan berkembang. Melalui Lembaga Studepreneur, kampus ini memiliki mahasiswa binaan yang diarahkan menjadi seorang pengusaha.
Koordinator Studepreneur STIE Ekuitas, Ade Imam Muslim mengatakan, setiap tahun atau pada setiap angkatan pihaknya membatasi hanya 20 mahasiswa saja yang dibina dan dibimbing menjadi pengusaha.
”Pembatasan kami lakukan karena ingin fokus membimbing dan membina agar menghasilkan wirausahawan yang berkualitas,” kata Ade, usai melakukan kunjungan industri di Nuansa Aluminium, Kampung Karuhun Sumedang, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kedua puluh mahasiswa yang diterima menjadi anggota Studepreneur ini merupakan mahasiswa pilihan yang memiliki keinginan kuat menjadi calon pengusaha.
”Dari kami sendiri terus berupaya agar output-nya jelas,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk menghasilkan pengusaha yang handal, pihaknya memiliki empat level bimbingan. Pertama mental building, kedua idea creation, ketiga business development dan keempat membantu anggota mencarikan investor.
”Saat ini kita bersama mahasiswa binaan baru saja melakukan program level ketiga. Dalam program ini, anggota Studepreneur diajak kunjungan industri ke Nuansa Alumunium pimpinan Bapak Nana Mulyana di Kampung Karuhun, Kabupaten Sumedang. Di sana anggota Studepreneur melihat bagaimana seorang pengusaha bisa mengembangkan bisnisnya,” jelasnya.
Selain itu, anggota Studepreneur diberikan materi, motivasi dan succes story dari pengusaha. Dia berharap, dengan kunjungan industri seperti ini, para anggota bisa termotivasi dan mendapatkan ilmu berwirausaha yang pada dasarnya harus dilakukan dengan kerja keras.
”Setelah kunjungan ini, dalam waktu dekat kita juga berencana mengunjungi pabrik kue Ina Cookies di Bojongkoneng, Bandung,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala P3M STIE Ekuitas Dito Rinaldo mengatakan, pihaknya selalu berkomitmen dalam pengembangan dunia kewirausahaan. Bahkan, STIE sendiri bukan hanya ingin memajukan mahasiswa, namun juga para UMKM di luar kampus.
Pasalnya, sejauh ini masih banyak UMKM yang belum tersentuh oleh instansi baik swasta, akademik maupum pemerintah.
”Kita ingin siapa saja yang berwirausaha bisa bertahan dan berkembang. Bahkan, jika ada event seperti dies natalis di sini suka mengundang UMKM dari luar kampus,” singkat Dito.(rls/a1/ziz)