Sekretaris Bidang Politik Hukum dan Keamanan DPP PKS, Suhud Alynudin mengatakan pada perhelatan Pilkada Solo 2010, PKS ikut mengusung pasnagan Jokowi-FX Hadi Rudiyatmo. Saat itu, Jokowi-Hadi menang dengan raihan 90 persen suara. Dia mengalahkan pasangan Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. “Kita lihat nanti. Karena dulu saat di Solo, PKS pernah mengusung Pak Jokowi,” jelas Suhud.
Sibuk Urusan Bisnis
Sementara itu, politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari menilai kedua putra Jokowi tidak berminat untuk terjun ke dunia politik. Keduanya saat ini sibuk mengurus usahanya masing-masing. Bahkan, Kaesang dan Gibran tidak mau berbicara soal politik. “Menurut hitungan saya, Gibran dan Kaesang tidak berminat. Bahkan ketika diwarisi mebel mereka menolak. Mereka ingin eksis sendiri dan tidak terkait dengan bapaknya,” terang Eva.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai masuknya Gibran dan Kaesang ke bursa Cawalkot Solo merupakan lontaran spontan. Keduanya juga belum tentu tertarik. Terlebih, saat ini mereka sibuk mengurus usahanya masing-masing. “Jadi jangan dipaksa-paksa. Apalagi yang punya niatan buruk, seakan Jokowi mulai berupaya membangun dinasti atau menonjolkan nepotisme. Biarlah hasrat tersebut tumbuh secara alami,” kata Hendrawan.(rh/fin)