BANDUNG – Business presentasi atau yang biasa disebut pitching adalah bagian terpenting dalam keberhasilan bisnis seorang entrepreneur. Sehingga kegagalan seorang entrepreneur memperoleh tujuan pitching bukan karena bisnisnya yang kurang menarik, melainkan gagal karena kurang mampunya melakukan pitcihing yang tepat.
Menyadari hal tersebut program studi Creativepreneur Bina Nusantara (BINUS) mengadakan acara Investor Pitching. Di BINUS, Jalan Pasir Kaliliki Nomor 25-27 Bandung.
Dalam kegiatan Safari Pitchs perwakilan mahasiswa melakukan pitching di wilayah lain, seperti di Tasikmalaya dan Cimahi, melalui kunjungan meeting club-club lion di Bandunng. Kegitan ini dilaksanakan pertama kali pada 24 maret 2019 yang lalu, dimana ada dua grup bisnis yang mewakili BINUSIAN 2021 yakni, Grup Grunstain dan Grup JXM.
Dalam kesempatan tersebut Grup Grunstain yang diwakili Tanta Bagus Dewanto dan Vincent Jaherlich membuat bisnis pengelolaan limbah plastik menjadi biji plastik. Sedangkan Grup JXM ada Michelle Christine Wijaya dan Kezia Theola Pramana, membuat bisnis pembuatan sepatu kasual. Kegiatan ini berhasil mendapatkan banyak antusiasime dan tanggapan positif dari pengusaha yang tergabung dalam LION Lestari Bandung.
Rector BINUS School of Creative Technology Bandung, Andreas Chang mengatakan, acara ini merupakan sisi praktisi dari mata kuliah yang ada di kelas dengan tujuan membina para mahasiswa untuk berwirausaha. Sebab, perguruan tinggi harus memilik input, preses output dan outputnya.
”Memang di Indonesia, Universitas yang memiliki jurusan Kewirausahaan hanya BINUS dan ITB untuk di Bandung, itu merupakan terapan dari konsep BINUS yang ingin mengembangkan entrepreneurship,” Jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, metode pembelajaran di BINUS memiliki modernisasi tetap berdasarkan regulasi pemerintah, BINUS telah menggunakan buku digital atau E-Book untuk memudahkan para mahasisawa, selebihnya belajar di lapangan.
”Di BINUS ada istilah Fliip Concept Classroom, di mana seorang sarjana jika menguasai maka harus menguasai lapangan, maka setiap mata kuliah ada studi lapangan,” terangnya.
Tanta Bagus Dewanto dan Vincent Jaherlich, keduanya mahasiswa BINUS yang saat ini sedang mengembangkan limbah plastik menjadi biji plastik, ada proses sejauh ini yang sudah berjalan dengan home industry, dan dikelola oleh mereka berdua.