BANDUNG – Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung mendapat bantuan pembangunan sarana dan prasarana perkuliahan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk Negara). Bantuan tersebut digunakan untuk Pembangunan Kuliah Terpadu dan Gedung Laboratorium Terintegritas MIPA.
Untuk meresmikan bangunan ini UIN SGD Bandung mengadakan proses Gorund Breaking atau peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Rektor UIN SGD Bandung Prof. Dr. H. Agus Salim Mansyur, M.Pd, disusul oleh Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Dr. Luky Alfirman,ST.M.A. serta dilanjutkan oleh Direktur Perencanaan dan pengembangan pendanaan pembangunan BAPPENAS, Teni Widuriyanti.
Agus Salim Mansyur mengatakan, lahan yang digunakan untuk pembangunan seluas 2500 cm atau sekitar 29 Hektare.
”UIN SGD Bandung bisa membangun kembali gedung perkuliahan melalui SBSN ini,” kata Agus, di Gedung Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan Soekarno-Hatta. Rabu (17/07).
Dia berharap, dengan adanya gedung baru nanti, bisa mendongkrak masyarakat untuk studi di UIN SGD serta dapat menutupi ruang perkuliahan yang kurang.
Sebenarnya, lanjut Agus, UIN SGD Bandung memiliki lahan yang cukup, di Kampus I kurang lebih seluas 9 Ha, Kampus II seluas 29 Ha, dan Kampus III seluas 3 Ha.
”Dengan kemampuan ini, UIN SGD Bandung dapat menampung mahasiswa kurang lebih 6 ribu mahasiswa baru, dan bisa bertambah lagi setiap tahun,” Jelasnya.
Ditempat yang sama, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan pembiayaan SBSN diperuntukan bagi proyek di lingkungan Kementerian Agama , dan telah dilakukan sejak tahin 2014 dengan total pembiayaan sampai dengan tahun 2019 mencapai Rp9,05 triliun.
”Sebelumnya, pembiayaan tersebut digunakan untuk pembangunan proyek Embarkasi Asrama Haji, Kantor Pusat Pelayanan Haji Terpadu, Kantor Urusan Agama dan Manasik Haji, Madrasah, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, dan Gedung Pusat Layanan Halal,” Jelasnya.
Adapun pembiayaan SBSN untuk gedung perkuliahan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) rutin dilaksanakan sejak tahun 2015 dengan akumulasi niali pembiayaan sampai dengan tahun 2019 mencapai Rp 4,80 triliun.
”Total sebanyak 55 PTKIN (dari total pembangunan 57). Ini pembiayaan yang ketiga kalinya. Digunakan khusus untuk pembangunan Gedung Ruang Kuliah Bersama dan Gedung Laboratorium Terintegritas MIPA dengan alokasi sebesar Rp30.00 miliar, yang dibangun hanya bangunan fisik saja tidak termasuk fasilitas,” tandasnya.(mg3/ziz)