CIMAHI – Suasana duka tak bisa dibendung ketika jenazah mantan Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) diturunkan ke liang lahat. Isak tangis dari sanak keluarga yang mengiringi kepergian Abubakar saat itu pecah di komplek pemakaman keluarga di Perum Kota Mas, Kota Cimahi.
Abubakar semasa hidupnya dikenal sebagai sosok kepala daerah yang dekat dengan semua kalangan. Bahkan, selama memimpin KBB sudah banyak prestasi yang dia torehkan.
Dia tercatat dalam tinta emas sejarah perjalanan Pemda KBB pascapemekaran dari Kabupaten Bandung pada tahun 2007.
Menjadi Bupati KBB pertama yang terpilih dari proses pilkada yang digelar tahun 2008. Saat itu Abubakar didampingi oleh Wakil Bupati Ernawan Natasaputra.
Kemudian di tahun 2013, Abubakar kembali mencalonkan diri dan terpilih menjadi Bupati KBB periode kedua yang berpasangan dengan Wakil Bupati Yayat T Soemitra.
Selama dua periode tersebut Abubakar akhirnya memutuskan untuk berhenti dalam dunia politik dan mendorong istrinya Elin Suharliyah. Namun, usahanya tersebut gagal lantaran Abu Bakar tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tuduhan kasus gratifikasi.
Sebelum menjalani proses Hukum sebetulnya penyakit yang diderita Abu Bakar sudah diderita. Bahkan, selama menjalani hukuman dengan vonis 5 tahun di Lapas Sukamiskin abu Bakar diketahui sering berobat untuk penyakit yang dideritanya.
Meski begitu, Abu Bakar adalah sosok kepala daerah yang telah meletakan pondasi pembangunan di KBB dengan berbagai keberhasilan dan prestasi yang sudah mendapat pengakuan banyak pihak.
Salah satu prestasinya adalah keberhasilan dalam membangun Komplek perkantoran pemerintahan daerah di Kecamatan Ngamprah. Selain itu, di bidang kesehatan Abu Bakar juga berhasil mendirikan tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di antara Kecamatan Cililin, Lembang dan Cikalong Wetan.
Meski mengalami keterbatasan anggaran, selama menjabat sebagai Bupati, pembangunan Infrastruktur terus digenjot khususnya daerah-daerah yang masih sulit diakses. Sehingga, hasil dari pembangunan tersebut telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat di KBB.
Kabar meninggalnya tokoh pembangunan di KBB ini langsung mendapatkan ucapan bela sungkawa dari berbagai kalangan. Bukan hanya para pejabat di lingkungan Pemda KBB, tokoh masyarakat, ulama, pimpinan pondok pesantren, dan juga masyarakat umum turut mengucapkan duka cita yang mendalam.