SOREANG – Terapkan sistem multifungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Teratai 21 Desa/Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung meraih penghargaan Pakarti Utama III dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat untuk kategori Lomba Posyandu 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Tata Irawan menatakan, capaian tersebut diraih berkat kerjasama dari seluruh jajaran Pemkab Bandung, baik Perangkat Daerah (PD), kecamatan, desa yang bersinergi dengan TP PKK Kabupaten Bandung. Penghargaan tersebut, kami terima disela Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Posyandu Teratai, sudah masuk ke dalam posyandu multifungsi, dimana tidak hanya mempunyai poktan (kelompok kegiatan) kesehatan saja. Namun juga, memiliki program inovasi yang berkembang, seperti poktan lingkungan, ekonomi dan tribina.
”Alhamdulillah, dengan adanya sinergitas dari semua pihak, Posyandu Teratai 21 mendapat penghargaan sebagai salah satu posyandu terbaik tingkat nasional,” kataTata saat ditemui di ruang kerjanya di Soreang, Rabu (10/7).
Menurut Tata, Selain memberikan dukungan berupa sarana dan prasarana (sapras) fasilitas program, Pihaknya memberikan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian lomba posyandu.
”Dukungan program dan dukungan yang bersumber dari APBD nantinya akan direkapitulasi. Ini salah satu point yang cukup besar dalam penilaian, baik tingkat provinsi maupun nasional,” tuturnya.
Tata menjelaskan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pembinaan juga sangat penting dalam mensukseskan program posyandu. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada semua kader kesehatan agar posyandu di Kabupaten Bandung bisa menerapkan sistem multifungsi seperti posyandu teratai cieidey.
”Pembinaan keterampilan penyuluhan dan pengetahuan kepada kader tidak kalah penting. Kader hanya bertugas sebagai pencatat, penyuluh dan penggerak masyarakat. Jadi dia harus mempunyai ilmu pengetahuan, memberikan motivasi dan merubah perilaku masyarakat disekitarnya,” akunya.
Lebih lanjut Tata menjelaskan, posyandu teratai 21 memiliki 27 inovasi yang dijalankan, diantaranya Baca di Pojok Teratai (BAPER), Pojok Siaga Bencana (Posiga), Kebun Balita Toga (Kebal Toga), Ojeg Riang Gembira Mitra Posyandu (Origami) dan Pojok Kreatif Wanita Tani (Jokerwatan). Jokerwatan merupakan salah satu inovasi untuk mewadahi kreativitas kelompok tani sebagai kader posyandu, dengan memanfaatkan potensi yang diolah dengan kreatif sehingga bernilai ekonomis untuk meningkatkan pendapatan keluarga.