Over Kapasitas Jadi Penyebab Penyimpangan Seksual di Lapas

“Gini, jadi kalau tidur berdesak-desakan kadang memeluk tuh, mungkin ada kenikmatan sendiri buat dia, udah begitu berlanjut, yang dipeluk senang yang peluk senang, akhirnya berlanjut pacaran, sesama jenis,” kata dia.

Menanggapi hal tersebut, seksolog dr Heru H. Oentoeng, M.Repro, SpAnd, dari RS Siloam Kebon Jeruk membenarkan bahwa memang lapas atau penjara penuh bisa saja mendorong perilaku homoseksual.

Namun demikian, bukan berarti setiap orang yang masuk penjara keluarnya akan jadi homoseksual. Namun penyebab homoseksual, memang ada salah satunya adalah peer group atau lingkungan dekat.

’’Jadi kalau lingkungannya mendorong untuk aktivitas itu istilahnya ya udahlah kejadian,” kata dr Heru kepada detikHealth.

“Apakah nanti itu akan keterusan bablas jadi homoseks? Itu belum tentu juga. Tidak selalu orang yang melakukan setelah keluar dari penjara homoseks. Dia seperti itu karena situasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jhoni Ginting meminta seluruh petugas rutan dan lapas di Jabar mengedepankan sikap humanis dalam melaksanakan tugasnya.

“Yang pertama kan banyak insiden-insiden di daerah, dengan berbagai alasan dengan segala keterbatasan. Sudah lah kita ini bagaimana dengan keterbatasan yang ada ini kita bekerja,” kata Jhoni usai memberikan pengarahan kepada ribuan petugas Kanwil Kemenkum HAM di Jabar.

Berdasarkan data dari Kanwil Kemenkum HAM Jabar, jumlah warga binaan mencapai 23.500 orang. Jumlah tersebut tidak seimbang dengan personel petugas lapas dan rutan yang hanya 3.500 orang.

Belum lagi kapasitas berlebihan di masing-masing lapas dan rutan di Jabar. Hal itu tentunya perlu penanganan khusus dengan keterbatasan jumlah sipir yang terbatas.

“Ya harus, kan saya sampaikan yang menjaga itu lebih lama di dalam sama yang dijaga. Buat nyaman, saling menghormati, saling memanusiakan. Kalau ada keluhan ditampung, itu juga kalau kita bisa mengakomodasi kemauannya, ya semampu kita. Selama itu nontransaksional,” tutur dia.

Dalam arahannya, Jhoni meminta petugas lapas dan rutan untuk mau berubah. Jangan lagi bersikap tidak humanis kepada warga binaan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan