JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61 Km di Provinsi Jawa Barat ditargetkan rampung seluruhnya pada akhir 2020. Jalan Tol yang terdiri dari enam seksi tersebut akan menghubungkan Cileunyi hingga Kertajati dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Basuki saat meninjau proyek pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, kemarin (2/7). Peninjauan tersebut dilakukan mulai dari Seksi 1 di Cileunyi hingga Seksi 3 di exit tol Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
“Berdasarkan kontrak, Jalan Tol Cisumdawu ditargetkan selesai tahun 2021, tetapi dengan percepatan operasional BIJB Kertajati maka jalan tol ini sangat ditunggu kehadirannya karena signifikan sekali manfaatnya untuk meningkatkan pergerakan lalu lintas menuju Bandara,” kata Menteri Basuki saat meninjau lokasi pembangunan tunnel atau terowongan Jalan Tol Cisumdawu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dari keenam seksi, Menteri Basuki menyatakan seksi 1-3 ruas Cileunyi-Cimalaka (33 km) ditargetkan dapat rampung pada akhir 2019. Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 Km mulai dari Cileunyi hingga Sumedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Untuk progres pembebasan lahan, pada Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (10,57 Km) sudah mencapai 68,53% dan progres konstruksi 32,1%. Seksi 2 (17,05 Km) Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya mencapai 92,2% dan untuk konstruksi sudah 69,14%.
Sementara Seksi 3 hingga Seksi 6 yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 32,65 Km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp 8,41 Triliun. “Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka 4,05 Km yang dikerjakan BUJT pembebasan lahannya sudah lebih dari 99% dan progres fisiknya sudah sekitar 74%, sehingga kita optimis di akhir 2019 akan selesai. Selanjutnya tinggal pembangunan seksi 4-6,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk percepatan pengadaan lahan pada seksi 6 ruas Ujungjaya – Dawuan (6,07 Km) dimana sebagian besar lahannya merupakan milik Perum Perhutani.