Penyesuaian diri, bisa dengan menerapkan pola makan memperbanyak cairan, istirahat cukup, menggunakan alat pengaman diri (APD) dan hal terkait lainnya.
“Kalau di sana panas pakai payung, lapar makan dan sebagainya,” tambah dia.
Dia juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan 79 ton obat-obatan yang sebagian besarnya adalah cairan infus. Sebab, cuaca yang panas membuat jemaah berisiko mengalami dehidrasi berbahaya.
“79 ton obat memang terlihat berat karena banyak cairan. Pola penyakit di sana kan banyak yang dehidrasi jadi banyak infus,” katanya.
Dijelaskannya, Kemenkes juga semakin memantapkan layanan kesehatan dari berbagai aspek. Dari infrastruktur telah disediakan dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KHHI) di Mekah dan Madinah. Sementara dari pelayanan jemaah dimantapkan ambulans, laboratorium dan obat-obatan
“Semua mengikuti, tenaga bertambah, obat, vaksin dan makanan tambahan bagi jemaah yang sakit juga kami siapkan,” ungkapnya.(gw/fin)
