Beras Bulog Terancam Busuk

BANDUNG – Sebanyak 300 ribu ton lebih beras milik Bulog Drive Jawa Barat terancam berkurang kualitasnya jika tidak segera disalurkan ke pasar.

Humas Bulog Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi mengakui, saat ini ratusan ton beras Bulog tersimpan diberbagai gudang.
Ketidak terlibatan Bulog dalam Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) menjadi penyebab gudang penyimpanan beras milik Bulog Provinsi Jawa Barat menumpuk.

Menurutnya, beras-beras yang disimpan terlalu lama dikhawatirkan akan mengurangi kadar kualitas beras jika lama disimpan digudang. Bahkan, bisa jadi beras-beras akan membusuk dan berkutu.

Kendati begitu, dia memastikan bahwa beras yang tersimpan di gudang Bulog terjaga dengan baik. Namun, jika tersimpan terlalu lama kulitas bisa turun.

’’Batas waktu beras yang ada di gudang itu tergantung kadar air, kalau kadar airnya 14 persen apalagi 13persen itu akan tahan lama, dibulog itu ada perawatannya tapi kalau bertahun tahun ya bisa membusuk,’’kata Hadi ketika ditemui Jabar Ekspres di Kantor Bulog Drive Jabar Jalan Soekarno Hatta, Selasa, (2/7).

Untuk perawatan dan penataan pihak pengurus gudang Bulog selalu melakukan perawatan dengan cara setiap bulan di Suplaying dan setiap tiga bulan sekali di Pumigasi agar tidak diserang hama.

’’Kalau dulu seimbang, tiap bulannya itu disalurkan jadi beras itu baru terus, kalau sekarang tidak, jadi beras menumpuk,” kata dia.

Dia menuturkan, menumpuknya beras di gudang terjadi karena ada perubahan kebijakan pemerintah. Padahal ketika Bulog dilibatkan sebagai penyalur program BNT, beras langsung disalurkan sampai ke tingkat desa.

’’Sementara sekarang tidak, jika tanya kenapa tidak? Jangan tanya ke Bulog itu bukan tugas Bulog, karena Bulog sudah dilepas dari Dinas,” ujar Hadi.

Dia menambahkan, agar beras di gudang tidak menumpuk Bulog hanya melakukan penjualan langsung kepada masyarakat. Bahkan, harga yang dikeluarkan sama dengan pasar.

“Sekarang jual beras seperti swasta. Kaya warunglah, beras, gula, terigu, kita kirim ketiap-tiap daerah di Jawa Barat, tetapi tidak banyak. Langkah itulah yang sedang kami lakukan untuk mengantisipasi penumpukan beras,’’ucap Hadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan