BANDUNG– Untuk mencegah konflik yang bisa muncul di masyarakat pasca pemilu kemarin, seluruh jajaran kepolisian wajib meningkatkan kapasitas yang maksimal agar suasa wialayah tetap terjaga dengan kondusif.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah Staf Pimpinan Pertama (Kasespimma) Lemdiklat Polri, Brigjen Pol Syafril Nursal usai menghadiri seminar peserta didik Sespimma angkatan ke-61 T.A 2019 di Sespim Polri Lembang, Kabupaten Bandung Barat, baru-baru ini.
“Karena kita melihat, bahwa setelah pemilu menyisakan masalah, kita berharap nanti setelah selesai penutupan pendidikan, mereka kembali ke wilayah dan tentu akan menghadapi hal-hal seperti itu,” kata Syafril.
Menurut dia, Indonesia adalah bangsa yang plural dan multikultural baik dari segi etnis, agama, bahasa, budaya dan adat istiadat. Tugas polisi, bagaimana bisa mengelola keberagaman itu dengan baik, serta bertindak cepat menentralisir jika timbul perbedaan yang bisa mematik sumber konflik setelah pemilu.
“Demokrasi itu kan mengelola perbedaan dengan baik, jangan sampai perbedaan menimbulkan konflik sosial tadi. Tentu saja bekerja sama dengan semua elemen, termasuk masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Seminar bertema ‘Optimalisasi Democratic Policing guna Mengantisipasi Konflik Sosial Pasca Pemilu 2019 dalam Rangka Terpeliharanya Kamtimbas’. Dengan narasumber peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Hermawan Sulistyo, Prof. Thamrin Amal Tomagola, Kapolres Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro serta Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintah Setda Bandung Barat, Aseng Junaedi.
“Mudah-mudahan pemahaman peserta didik lebih jelas karena narasumber yang hadir memiliki kompetensi dan ahli di bidangnya serta sudah dibekali pengetahuan yang sesuai tema tadi,” jelasnya.
Dia menjelaskan, seminar kali ini merupakan program pendidikan yang dirancang sesuai kurikulumnya. Tujuannya, terang dia, memberikan pengalaman kepada para perwira agar nantinya bisa bertugas dengan baik dan benar di masyarakat.
Ketua panitia, AKP Faisal Amri Nasution menuturkan, setelah kegiatan ini para peserta didik diharapkan mendapat bekal untuk mengimplementasikan seluruh rangkaian kegiatan ketika nanti kembali ke wilayahnya, sesuai dengan tema yang diangkat dalam seminar ini.
“Tema ini kami angkat, karena kita rakyat Indonesia baru saja melaksanakan pemilu presiden, yang mana diketahui bersama pada saat setelah pemilu tersebut ada sebuah tragedi atau insiden yang sangat tidak kita harapkan,” ungkapnya.