NGAMPRAH– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menyayangkan menurunnya peserta apel pagi yang digelar pada Senin (24/6) di area Plasa Perkantoran Pemkab Bandung Barat. Menurunnya jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) ini cukup drastis pasca perayaan Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat ke-12.
“Peserta apel hari ini (kemarin) hanya 2.200 orang sementara minggu lalu yang hadir apel sekitar 2.400 orang dari jumlah total 3.000 orang ASN. Artinya minus sekitar 700 orang lebih,” sesal Umbara.
Menurut Umbara, kehadiran apel sangat penting untuk diikuti oleh seluruh ASN. Bahkan, peran dari pejabat eselon II diminta untuk mengingatkan para ASN di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing, untuk melaksanakan apel rutin setiap Senin.
“Apel ini penting untuk hadir dan pejabat eselon II wajib mengingatkan kepada bawahannya. Hal sekecil ini saja sudah tidak patuh, bagaimana hal yang besar, makanya harus lebih disiplin,” ujarnya.
Secara tegas orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat itu, meminta agar para pejabat tidak ragu dalam memberikan sanksi. Jangan sampai, jika terus dibiarkan maka jumlah ASN yang mengikuti apel rutin akan terus berkurang.
“Jangan dibiarkan, harus terus diingatkan. Kalau dibiarkan, selanjutnya bisa saja hanya 1.000 atau 1.500 orang yang hadir saat apel rutin,” ujarnya.
Dirinya pun meminta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, untuk memberikan sanksi kepada para ASN yang tidak patuh terhadap aturan, agar ada efek jera. “Nanti didata di setiap SKPD, siapa saja yang tidak hadir. Kalau dua atau tiga kali tidak hadir, berikan sanksi saja,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Umbara juga mengingatkan, semua perangkat yang ada di lingkungan Pemkab Bandung Barat tidak ada yang ‘kebal’ di bawah pemerintahan Aa Umabara dan Hengki Kurniawan.
“Tidak ada istilah dia anak anu, dia keluarga anu, dia tim sukses Umbara, dan lain-lain. Bahkan, kalau ada istilah dia anak Aa Umbara sekalipun, kalau tidak patuh dan melanggar aturan serta tidak bekerja dengan baik, silakan tegur,” ujarnya.
Dirinya menambakan, semua kinerja dilihat dari hasil kerja keras seseorang, bukan dari kedekatan atau hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.