NGAMPRAH– Saat ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat masih kekurangan armada sampah dan masih jauh dari angka ideal. Sehingga pengangkutan sampah tidak akan berjalan optimal seperti banyaknya sampah liar di berbagai daerah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko mengatakan, setiap tahun pihaknya mengajukan penambahan armada pengangkut sampah. Akan tetapi, penambahannya hanya dapat dilakukan sedikit demi sedikit, karena harus disesuaikan dengan keuangan daerah.
“Setiap tahun pun kami selalu mengajukan penambahan armada. Namun, kalau semua anggaran digunakan untuk pengadaan armada, maka enggak akan ada pembangunan jalan. Soalnya, semua anggaran pasti akan tersedot,” kata Apung di Ngamprah, kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPT Kebersihan Dinas LH Bandung Barat Rudi Kuntadi menyebutkan, pada tahun ini pengajuan armada sampah ialah sebanyak 1 dump truk, 1 armada pengangkut sampah liar (APSL), dan 3 motor roda tiga. “Saat ini pengajuan itu lagi proses,” ujarnya.
Berdasarkan hasil kajian Dinas LH, dia menjelaskan, saat ini pengangkutan sampah di Bandung Barat baru meliputi sekitar 12 persen dari perkiraan total sampah yang dihasilkan oleh seluruh warga KBB. Dari kajian itu pula, setidaknya UPT Kebersihan membutuhkan sebanyak 108 unit truk sampah.
“Kalau dihitung-hitung, secara keseluruhan dari jumlah penduduk, itu setidaknya perlu 108 truk. Itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pengamgkutan sampah di wilayah perkotaan, atau di 10 kecamatan yang saat ini kami layani ini saja,” katanya.
Menurut dia, di wilayah pedesaan pada umumnya masyarakat mengatasi permasalahan sampah secara mandiri, yakni dengan melakukan pembakaran sampah kering dan penimbunan sampah basah. Saat ini, terang dia, UPT Kebersihan cuma memiliki 38 truk sampah.
“Dengan jumlah truk yang kami miliki, sekarang kami baru melayani pengangkutan sampah 12 persen dari jumlah penduduk, atau setara dengan sekitar 150 ton sampah per hari. Untuk 108 truk sampah itu pun, pengangkutan sampah diusahakan 30 persen terangkut,” tuturnya.
Untuk saat ini, dia menekankan, pihaknya mengutamakan armada sampah berupa dump truk. Selain dapat mengangkut banyak sampah, armada itu pun dapat mengangkut sampah liar. “Dengan fasilitas lebih besar dan memadai maka akan memberikan kemudahan dalam pengangkutan sampah di berbagai titik,” pungkasnya. (drx)