DESAIN arsitektur masjid Al Shafar karya Gubernur Ridwan Kamil telah menuai pro dan kontra. Masjid yang terletak di rest area tol Purwakarta Bandung Cileunyi (Purbaleunyi) kilometer 88 ini, sebelumnya sempat menjadi perbincangan warga net.
Merlalui ceramahnya ustad Rahmat Baekuni yang beredar di media sosial menyatakan bahwa masjid Al Sofar seperti lambang Iluminati Dajjal. Sehingga, atas penyataan ini terjadi saling bantah dan berargumentasi di dunia maya.
Atas polemik tersebut, Ustad yang biasa mengisi ceramah kajian diberbagai masjid Kota Bandung ini akhirnya bertemu dengan Ridwan Kamil dalam sebuah diskusi di Masjid Pusdai bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Rachmat Syafe’i sebagai penengah.
Ditemui usai diskusi, Ustad Rahmat Baekuni mengapresiasi adanya pertemuan ini. Sehingga dalam diskusi yang bertajuk ‘Bersama Membangun Umat’ dibanjiri oleh ribuan jamaah yang turut hadir dalam acara tersebut.
“Saya bersyukur ada momen seperti ini sehingga saya bisa menjelaskan secara terbuka barusan,’’jelas Rahmat kepada wartawan usai diskusi Senin (11/10).
Dia menuturkan, pada pertemuan tersbut dirasakan terlalu singkat. Sehingga, perlu digelar kembali pertemuan lanjutan yang difasilitasi oleh MUI Jabar.
’’Dengan siapapun saya terbuka Insya Alloh,” cetus dia.
Rahmat menuturkan, adanya materi dakwah yang mengupas tuntas eksistensi simbol Iluminati saat ini sudah merambah ke berbagai infrastruktur. Sehingga patut diwaspadai seluruh umat muslim.
’’Semua pihak harus memahami arah dan tujuan penyebaran simbol – simbol tersebut,’’ tutur dia.
Selain itu, terkait ceramah yang disampaikan di seluruh Indonesia diberbagai media sosial seperti Youtube bertujuan untuk mengingatkan umat bahwa Yahudi tidak pernah berhenti memerangi kaum Muslim melaui propaganda dan merubah pola pikir umat muslim. ’’ Bahkan sampai kita mengikuti millah (agama) mereka,” katanya.