”Untuk tingkat provinsi, terdata di kami pada April 2019, Bogor sebesar 0,51 persen, sedangkan Depok 0,49 persen penyumbang inflasi. Depok sendiri ada di urutan ketiga dalam statistik Inflasi secara nasional,” terang Poppy.
Penyebab inflasi, kata Poppy adalah karena Depok adalah kota konsumen.
Selain itu, selama ini peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Depok dinilai kurang efektif dalam menggerakkan roda perekonomian di wilayahnya.
Terkait Bulan Suci Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri, Poppy pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu melakukan panic buying atau belanja pangan berlebihan, karena stok bahan pangan di pasar masih tersedia.
”Jadi tidak perlu itu masyarakat membeli kebutuhan pokok secara berlebihan, stok aman kok,” kata Poppy.
Poppy juga sedikit menyinggung soal rencana adanya pergerakan massa pada 22 Mei 2019 terkait hasil Pemilu 2019 yang dinilai bisa mempengaruhi tingkat inflasi di Kota Depok. (yan)