Kini Bolton sudah berumur 70 tahun. Hidup rukun dengan isterinya. Dan satu putrinya.
Jabatan resminya sangat strategis: penasehat keamanan nasional presiden Trump.
Bolton jugalah di balik ancaman serangan pada Korea Utara. Yang tujuan akhirnya tunggal: gulingkan Kim Jong-Un. Seperti misinya yang lain: gulingkan Maduro di Venezuela, gulingkan Ayatullah Khamenei di Iran, gulingkan Basyar Asad di Syiria.
Bolton adalah lulusan terbaik Yale University: summa cum laude. Salah satu universitas terbaik di Amerika. Lalu menjadi pengacara. Bergabung ke partai Republik. Menjadi tokoh ekstrim kanan. Dan pernah ingin menjadi calon presiden. Ia kalah sebelum babak penyisihan tingkat partai.
Bolton pernah dicela. Sebagai salah satu pendukung perang Vietnam ia tidak mau berangkat perang. Saat ia berumur 17 tahun.
“Waktu itu saya menjelang lulus. Dan lagi saya tidak mau mati di sebidang sawah di Asia Tenggara,” katanya.
Tapi sebenarnya ia sudah menandai: Dalam perang Vietnam itu, Amerika akan kalah.
Waktu itu mencari sukarelawan perang kian sulit. Gerakan anti perang Vietnam meluas di Amerika. Banyak yang menolak dikirim ke Vietnam. Termasuk yang masih Anda ingat: petinju Mohamad Ali. Yang sampai dijatuhi hukuman berat: gelar juara dunianya dicopot.
Saking sulitnya sampai Amerika mewajibkan siapa saja untuk berangkat perang. Dengan cara diundi.
Panitia undian, komite rekrutmen tentara, menulis angka 1 sampai 366. Di secarik kertas. Lalu digulung. Dimasukkan kapsul kecil. Itulah angka jumlah hari dalam setahun.
Setelah dipotong hari raya. 366 kapsul itu dimasukkan kotak sepatu. Dikocok. Lalu dituang ke tabung kaca. Diundi.
Siapa pun lelaki yang lahir antara tahun 1944 sampai 1949 harus mendaftar ikut undian. Atau, berarti, berumur 15 sampai 20 tahun.
Belakangan Bolton masuk tentara. Selama empat tahun. Lalu pindah kesatuan dua tahun lagi. Sebelum akhirnya kuliah lagi. Sampai mendapat gelar doktor hukum.
Sebagai aktivis ekstrim kanan Bolton bergabung ke organisasi kanan. Ke lembaga think-thanks milik keluarga Yahudi Amerika: Gatestone Institute. Bolton menjadi Chairman di lembaga ini.