JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, memastikan kemenangan pasangan capres-cawapres 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, pada pemilu presiden 2019, ini setelah input perolehan suara rill melampaui 80 juta suara. Sementara kondisi berbeda diperlihatkan Capres 02 Prabowo Subianto.
Ya, Prabowo yang awalnya mengklaim telah mengantongi 62 persen suara berdasarkan C1, kemarin (8/5) mantan Danjen Kopassus itu terkesan tidak yakin dengan kemenangan kubu 01. Dirinya berjanji akan mengumpulkan ahli Informasi dan Teknologi (IT) dari berbagai universitas guna menanggapi perkembangan proses perhitungan.
“Kami juga melakukan langkah-langkah untuk menanggapi perkembangan proses perhitungan. Kami juga akan melakukan workshop mengumpulkan ahli-ahli IT dari berbagai universitas. Kami akan mengkaji dan meneliti seilmiah mungkin,” kata Prabowo saat konferensi pers di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, kemarin (8/5).
Ia menegaskan, pada saatnya pihaknya nanti akan melakukan ekspose paparan kepada umum pada hari yang tepat minggu depan.”Kami mengimbau semua pihak untuk tetap sejuk, tenang tidak emosional tidak mengambil langkah di luar hukum, percaya bahwa kita lakukan semua tindakan yang tidak grusa grusu tapi dengan kemenangan dan selalu memikirkan kepentingan yang terbaik,” kata Prabowo.
Adapun beberapa petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang hadir mendampingi Prabowo saat konferensi pers tersebut di antaranya Amien Rais, Djoko Santoso, Titiek Soeharto dan Rizal Ramli.
Selain itu, Prabowo menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia yang mencapai 554 orang, baik dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu maupun personel Polri.
Terpisah, keyakinan menyelimuti kubu 01. Kepastian tersebut dicapai, setelah input data pemilih yang dilakukan war room TKN Jokowi-Ma”ruf Amin, di Jakarta, pada Rabu sekitar pukul 17:20 WIB, melampaui angka 80 juta suara.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua TKN Erick Thohir, Wakil Direktur Saksi Lukman Edy, Direktur Komunikasi Politik Usman Kansong, Juru Bicara Arya Sinulingga, dan Koordinator War Room Alfati Nova.