Program Baju Baja Berhasil Bina 19 Desa

“Mudah-mudahan mimpi kami untuk menjadikan 100 desa kreatif di Jabar Juara Lahir dan Batin ini bisa terealisasi sampai bulan Oktober,” harap Oki.

“Kemana desa itu akan kami arahkan? Adalah peningkatan kearifan lokal, pemberdayaan masyarakat desa untuk men­jadikan bambu sebagai tolok ukur ekonomi kreatif di ma­sing-masing desa,” tambahnya.

Dari 19 desa yang telah di­bina, ada empat desa yang sudah diplot untuk mempro­duksi kriya bambu dengan produk tertentu, yaitu Desa Kalijati Timur di Subang dengan produk bambu lami­nasi, Desa Ciaseum Girang di Subang (produk kreasi dekor kap lampu), Desa Kujang Sari di Kota Banjar (produk peralatan dapur), dan Desa Kadudampit di Kabupaten Sukabumi (produk kreasi lampu duduk).

“Jadi, zonasinya sudah kami tempatkan, dari 19 desa ini arahan-arahannya sudah ada bagaimana agar tidak terjadi penumpukan barang atau produk,” tutur Oki.

Sementara dari sisi konser­vasi, Baju Baja berkomitmen juga melatih pengrajin untuk melakukan penanaman kem­bali. Ini juga penting untuk menjamin ketersediaan bahan mentah.

Untuk itu, Baju Baja sedang menyiapkan MoU dengan Dinas Lingkungan Hidup Pro­vinsi Jawa Barat untuk program pembibitan bambu langka dan persiapan lahan untuk konservasi.

“Kami akan tetap lanjutkan dan kami tindak lanjuti ba­gaimana menciptakan desa kreatif di Jawa Barat tidak hanya berinovasi dipeman­faatan bambu saja tapi peng­elolaan dan konservasi bam­bunya,” kata Oki. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan