CIMAHI – Badan Pengelolaan dan Sumber Daya Manusia Daerah (BPKSDMD) Kota Cimahi mencatat ada 21 orang honorer Kategori 2 (K2) yang terdiri dari 17 guru dan empat penyuluh pertanian lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahap I.
Kepala BPKSDMD Kota Cimahi, Ahmad Saefulloh menyatakan, para pegawai honorer K2 memang sengaja diprioritaskan oleh pemerintah pusat untuk diangkat menjadi pegawai non PNS.
“Memang kami sudah mengumumkan. Tapi untuk kelanjutan dari P3K hasil seleksi tahap I sampai saat ini belum menemui kejelasan,” kata Ahmad, saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Senin (29/4).
Menurut Ahmad, pihaknya sudah mengumunkan kelulusan seleksi sejak dua pekan yang lalu dan saat ini masih menunggu kelanjutan bagi ke-21 orang K2 tersebut.
“Sampai sekarang belum jelas. Belum ada arahan selanjutnya selain diperintahkan untuk mengumumkan hasil seleksi itu,” ujarnya.
Kendati masih menunggu arahan dari pusat, namun Ahmad mengaku, pihaknya tetap berinisiatif untuk mengumpulkan berkas persyaratan yang harus dipenuhi peserta yang lolos.
“Sudah pemberkasan juga. Jadi nanti kalau pusat ada instruksi untuk mengirimkan pemberkasan, kita sudah siap,” ucapnya.
Sementara untuk mekanisme lain, seperti penetapan Nomor Induk Kepegawaian (NIK) dan aturan soal gaji. Ahmad menjelaskan, berdasarkan informasi yang beredar, gaji P3K ini akan setara dengan gaji PNS. Bedanya hanya tidak akan mendapatkan pensiun dan jenjang karir.
Terkait rincian dan sumber gajinya, dia mengaku, sampai sekarang pihaknya belum mendapat kejelasan. Misalkan rincian gaji untuk golongan IIIA. Kemudian, aturan sumber gajinya pun belum jelas apakah akan dibebankan ke daerah atau menggunakan anggaran pusat.
“Gajinya belum jelas aturannya. Aturannya belum ada, kan (sumber) keuangannya belum jelas,” jelasnya.
Kemudian, soal NIP pun sampai saat belum ada kejelasan. Sebab, penetapan NIP itu harus menunggu penetapan rincian dan sumber gaji yang akan didapat P3K. “Badan Kepegawaian Nasional (BKN) belum bisa menerbikan NIP,” ucapnya.