BANDUNG -Sebanyak 31 universitas terkemuka di Indonesia anggota University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) sepakat mempercepat pembangunan infrastruktur di Jawa Barat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Penandatanganan kesepakatan dilakukan dalam acara Infrastructure Summit 2019 di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (26/4/19).
Acara dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang sama-sama memberikan pemaparan.
UNIID yang dipimpin Universitas Padjajaran (Unpad) akan saling berdiskusi serta membahas berbagai ide dan masukan terhadap pengembangan infrastruktur oleh para akademisi dan intelektual yang dimilikinya.
”Ini bagian dari pentahelix yaitu kerja sama dengan perguruan tinggi untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur Jabar melalui dana swasta,” kata Gubernur Ridwan Kamil.
Ia mengungkapkan, di tahun ini ada 20 proyek infrastruktur di Jabar yang akan melibatkan UNIID dalam pembangunannya. Salah satu yang paling siap adalah proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legoknangka di Nagreg Kabupaten Bandung. Dalam pembangunannya juga akan didampingi oleh Kementerian Keuangan.
”Kita sudah siap 20 proyek, salah satunya Legoknangka yang paling siap dan sudah difasilitasi oleh Menteri Keuangan untuk pendampingan sekitar Rp20 miliar untuk feasibility studi,” ujar Emil, sapaan akrab Gubernur.
Selain TPPAS Legoknangka, sejumlah proyek lainnya juga sedang disiapkan. Kebanyakan adalah proyek pelayanan dasar, transportasi, sampah, dan air.
”Banyak, ada SPAM air di Cirebon, pokoknya kebanyakan proyek pelayanan dasar ya antara transportasi, sampah, dan air,” tutur Emil.
Gubernur meminta Unpad selalu yang memimpin UNIID untuk mengarahkan universitas lain agar ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Sungai Citarum.
”Saya sudah berkomitmen dengan Unpad untuk menggarap sejumlah proyek strategis seperi Citarum, dan Unpad kan yang mengoordinir universitas lainnya,” kata Emil.
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini kerja sama dan keikutsertaan para akademisi akan semakin meningkatkan kecepatan dan kualitas pembangunan infrastruktur baik dari sisi teknis maupun pembiayaan.