Gun Gun yang didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Adang Sujana mengatakan, pemindahan lokasi ujian terutama seperti yang menimpa siswa SMPN 1 Bojongsoang jelas mengganggu konsentrasi para siswa. Jangankan berkonsentrasi menjawab soal ujian, ratusan siswa tersebut memang harus berdesakan di aula desa yang tak begitu besar dan hanya duduk di atas kursi tanpa meja.
Berdasarkan pantauan di lokasi pelaksanaan UNKP yang diikuti ratusan siswa SMPN 1 Bojongsoang, kondisi di ruangan tersebut memang penuh sesak sehingga suhu ruangan terbilang cukup panas.
”Untuk memberikan suasana nyaman, agar Siswa tidak merasakan pengap. kami melalui Disdik, sudah menyalurkan bantuan pendingin ruangan,” akaunya.
Sementara itu terkait kebijakan UNBK, Pihaknya masih menunggu langkah pemerintah pusat ke depan pascapemilu. Jika kebijakan UNBK masih diterapkan, Dia berharap pemerintah pusat bisa memberikan dukungan yang lebih besar terkait penyediaan sarana komputer.
Hal itu, sangat dibutuhkan mengingat pemerintah daerah memiliki keterbatasan anggaran jika harus menyediakan sarana komputer di seluruh sekolah dalam jangka pendek. Sejauh ini, di Kabupaten Bandung sendiri diakui masih banyak SMP yang belum memiliki komputer sehingga harus meminjam fasilitas SMA terdekat untuk menggelar UNBK.
”sebagian sekolah sudah diberikan bantuan sarana komputer. Tapi, hal itu belum mencukup. Walau demikian, saya mengapresiasi semua siswa yang tetap semangat mengikuti pelaksanaan UNBK/UNKP walau lokasi tidak disekolah biasa,” pungkasnya (rus)