BANDUNG – Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Atalia Praratya, meluncurkan dua buku anak hasil karyanya yakni ”Mia dan Ikan Goreng” dan ”Catatan Kecil Tentang Kita” bertepatan dengan Festival Literasi 2019. Selain meluncurkan dua buku anak, Atalia itu menggelar rapat koordinasi dengan bunda-bunda literasi tingkat kabupaten/kota di Ruang Papandayan, Gedung Sate.
Atalia mengungkapkan alasan diselenggarakannya Festival Literasi 2019 ini salah satunya karena kegemaran masyarakat untuk membaca dan memahami suatu makna dari bacaan masih rendah.
”Banyak orang yang sudah melek aksara, namun masih sedikit yang mengerti makna membaca yang sesungguhnya. Membaca tidak sekadar mengeja kata-kata. Membaca adalah memahami makna yang tersurat yang pada di kata-kata. Kini dengan era digital kita bisa lebih mudah mencari bahan bacaan yang bermanfaat melalui smartphone,” paparnya.
Sebagai informasi, Atalia telah dikukuhkan sebagai Bunda Literasi pada 15 November 2019 oleh Kepala Perpustakaan Republik Indonesia. Dia menuturkan, penyelenggaraan Festival Literasi 2019 bertema “Habis Gelap Terbitlah Terang”, adalah rangka menyambut Hari Buku Sedunia dan juga Hari Kartini. Kegiatan itu sekaligus merayakan Hari Buku Internasional yang ditetapkan oleh UNESCO pada 23 April 2019, sebagai hari perayaan tahunan untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan juga hak cipta.
”Sosok Kartini yang diperingati setiap 21 April bukan hanya sebagai tokoh emansipasi perempuan saja, melainkan juga sebagai Sang Pencerah yang mampu menunjukkan cahaya terang melalui pendidikan dan pengetahuan, memusnahkan kebodohan atau kegelapan dengan mendidik anak-anak salah satunya melalui membaca,” papar Atalia.
Di bagian lain, Atalia menekan bunda-bunda literasi untuk lebih aktiv menulis buku karena ini sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Peran bunda bagi literasi sangat berpangurh pada perkembangan anak. ”Sebab anak itu gemar membaca bukan karena keturunan tetapi memang dorongan dari orangtuanya. Jadi bunda lietarasi ingin menjadikan rumah sebagai tempat pertama untuk mulai membaca dengan mendorong bunda-bunda literasi,” tuturnya.