Jarak 132 meter itu harus dilalui dengan hati-hati. Agar air tidak kian keruh. Lumpur kapur di gua itu bisa membuat air keruh. Bisa menggagalkan upaya penyelamatan.
Pelan-pelan dan hati-hati. Juga agar tabung udara yang di punggungnya tidak cepat habis terisap.
Setengah jam kemudian Sorenson sudah bisa melihat orang yang diselamatkan. Sorenson memang selalu menyempatkan melihat ke permukaan air. Kalau lagi ada permukaannya. Siapa tahu melihat Josh dalam posisi terapung.
Ternyata Josh terlihat dalam posisi bersandar ke batu. Dengan wujud seperti manusia salju. Putih semua. Terbalut lumpur kapur.
Josh terlihat tenang, kalem dan hidup. Begitulah penyelam. Tidak boleh terlihat gembira. Pun di saat mestinya sangat happy seperti itu. Kegembiraan hanya akan menguras oksigen.
Saat melihat ada orang mendekat Josh hanya bertanya lirih: siapa Anda. Tidak ada lagi dialog. Mereka sudah saling mengenal.
Mereka juga tahu apa yang harus dilakukan. Banyak bicara justru membahayakan. Menghabiskan waktu dan oksigen.
Kurang satu jam kemudian Josh sudah berhasil dibawa keluar. Setelah lebih 24 jam terjebak di dalamnya. Tanpa air dan makanan.
Upaya penyelamatan sebenarnya sudah dicoba sebelumnya. Oleh penyelam lain. Tapi gagal. Akhirnya ditelponlah 911. Yang lantas menghubungi Sorenson pukul tiga dinihari itu.
Josh sendiri sebenarnya berempat masuk gua. Tapi terpisah. Yang lain bisa kembali. Mereka inilah yang melaporkan bahwa masih ada satu yang terjebak di dalam.
Gua ini menarik perhatian Josh karena menantang: baru dua orang yang pernah memasukinya. Maklum baru tahun 2012 lalu gua ini ditemukan.
Begitu banyak gua di perbatasan Tennessee-Indiana ini. Salah satunya adalah gua Gajah. Sangat terkenal di Amerika.
Di mulut gua Mill Pond itu ratusan orang menunggu hasil penyelamatan ini. Sangat menarik: sang penyelamat kali ini harus diselamatkan.
Disiapkan juga ambulan. Tim dokter. Perawat. Polisi pengawalan.
Tapi Josh Bratchley tidak mau dibawa ke rumah sakit. Juga tidak mau diperiksa dokter. Ia merasa baik-baik saja. Sudah sangat biasa. Di dalam gua pun ia tahu apa yang harus dilakukan: berada di gelembung udara dan diam. Menunggu penyelamatan. Toh ada temannya yang tahu bahwa ia masih terjebak.