Emil berharap, sikap adil juga berlaku bagi para pelaku media. Dia ingin media tidak hanya memberitakan sisi negatif dari sebuah peristiwa, tapi juga sisi positif.
”Kalau dari saya harapannya cuman satu kata, yaitu adil. Adil itu tidak hanya tugas pemimpin, tapi siapapun yang mempengaruhi pikiran masyarakat, setiap mau nulis mohon ingat satu kata itu (adil),” kata Emil.
”Mohon adil. Adil itu kalau dalam Islam menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya. Jangan menaruh sesuatu itu tidak pada tempatnya, itu namanya tidak adil,” tandasnya.
Temu Gubernur Jabar dengan para pimpinan redaksi digagas Biro Humas dan Keprotokoleran Setda Jawa Barat. Pertemuan dihadiri oleh pimpinan redaksi dari media cetak, online, dan televisi lokal, regional, dan nasional yang perwakilannya ada di Jawa Barat.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan santai ini, Gubernur dan para pimred saling memberi masukan dan kritik membangun mengenai cara kerja dan kinerja masing-masing, dalam konteks menghadirkan informasi positif dan inspiratif bagi warga Jawa Barat.
Baik Pemprov Jabar dan media sepakat bahwa hubungan keduanya adalah mitra pembangunan dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Rencananya, acara ini akan dirutinkan dua bulan atau tiga bulan sekali dengan tajuk Forum Pimred, menyusul tradisi baru kopi darat gubernur dengan bupati dan wali kota seluruh Jabar yang juga tiga bulan sekali.
Menurut Gubernur, forum tersebut penting untuk menghindari kesalahpahaman informasi.”Forum pimred ini bisa per tiga bulan atau per dua bulan. Kita bertemu untuk memastikan tidak ada miskomunikasi,” tutur Gubernur.
”Karena problem kita kadang-kadang bukan tidak punya uang, bukan tidak punya ilmu, tapi sering kali salah ngambil keputusan karena informasi yang masuknya kurang tepat atau keliru,” tandasnya. (rls/yan)