BANDUNG – Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (unpad) menggelar Padjadjaran Model United Nation dengan tema ”Personalizing the International in a Globalizing Word”. Acara yang dibuka sejak Minggu (7/4) dihadiri oleh sebanyak 162 delegasi dari berbagai universitas di Indonesia.
Ketua pelaksana, Equilibrium Tampubolon menuturkan, kegiatan ini merupakan simulasi dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memperkenalkan diplomasi dan PBB kepada masyarakat.
”Pada dasarnya hubungan internasional itu dianggap sebagai sesuatu yang elitis atau hanya dapat dijangkau oleh yang berkedudukan tinggi. Padahal untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan di dunia internasional banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat,” tutur Eqi di acara puncak PadMUN 2019 di Hotel Crowne Bandung, Selasa (9/4).
Menurutnya, menekan pada tantangan dan peluang yang harus dihadapi di tengah dunia yang terkoneksi satu sama lain, maka generasi muda harus memiliki kapabilitas untuk menyatukan bangsa, komunitas dan individu untuk satu tujuan.
”Yang hadir sebanyak 162 delegasi dari universitas nasional seperti UNPAD, UGM, UNPAR kalau dari luar ada Malaysia, Filipina dan dari Afrika Selatan. Ada juga siswa
SMA se- Jawa Barat menjadi delegasi,” ujarnya.
Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan tahun ke tujuh. ”Kali ini kemasannya dibentuk dalam konferensi PBB memperkenalkan kepada masyarakat bahwa peserta sebagai delegasi negara,” katanya.
Dalam acara tersebut, lanjutnya, para delegasi berperan sebagai perwakilan negara council masing-masing. Terdapat enam coucil dalam PadMUN diantaranya Crisis Committee (CC), United Nation Human Right Council (UNHRC), Economic and Social Council (ECOSOC), Africa Union (AU), United Nation Security Council (UNSC), and Press Corps (PC)
Rangkaian pertemuan Diplomat juga menjadi agenda kegiatan, dalam hal ini dihadiri oleh Kepala Media dan Komunikasi Kedutaan Besar Britania Raya, John Nickell. Kemudian Sekretaris Utama Diplomasi Publik Kedutaan Besar Australia, Lydia Trotter. Direktur Diplomasi Publim Kementdian Luar Negeri Republik Indonesia, Aziz Nurwahyudi. Direktur Insitut Francis Indonesia (IFI), Melanie Martini Mareel. Direktur United Nation Information Center (UNIC), Francyne Harrigan. Kepala Biro Pemerintahan dan Kerjasama sebagai Perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dr. Dani Ramdan, MT.