Seharusnya daerah-daerah hutan di dataran tinggi itu menjadi kawasan tangkapan air, sehingga volume air bisa dikurangi. Namun yang terjadi, pembangunan pemukiman dan viilla di daerah pegunungan ini justru semakin masif.
“Karena sudah sangat tereksplorasi, akhirnya tidak lagi bisa menahan air, sehingga air mengalir dalam jumlah besar,” paparnya. Apalagi, kata Nirwono, daerah bandung seperti mangkuk yang dikelilingi pegunungan.
Selain itu, juga bisa dipikirkan untuk memperbaiki aliran sungai. Misalnya, sungai bisa diperlebar atau dikeruk agar bisa menampung lebih banyak volume air.
’’Sayangnya selama ini, hal tersebut tidak terjadi. Antara pemerintah kota/kabupaten, provinsi, maupun pusat saling melempar tanggungjawab,’’ kata dia. (*)