“Tapi saya tidak loyo dengan keadaan sekarang, kita maksimalkan. Kita bangun bakar semangat heroisme,” serunya.
Ia mengaku memiliki tim yang sangat gigih dalam bekerja. Mereka direkrut melalui seleksi sesuai regulasi. Khusus soal ini, ia terus menyuarakan agar satuannya, terutama para PHL, bisa memperoleh tunjangan yang sebanding dengan risiko pekerjaan mereka. Ia prihatin saat mengetahui di kota lain, gaji PHL pemadam kebakaran sangat kecil.
“Kalau di Kota Bandung alhamdulillah relatif lumayan, tapi itu tidak cukup. Mereka mempertaruhkan jiwa. Dua anak kami meninggal dalam tugas, tiga anggota kami kalau dibuka pakaiannya itu luluh lantak seperti lilin. Betapa tidak, perlindungannya pun harus diperhatikan, karena tugas mereka berisiko,” ujarnya.
Ia menyebut, tim kebanggaannya sebagai pejuang kemanusiaan. Julukan itu layak disematkan atas dedikasi mereka dalam menyelamatkan ribuan nyawa dalam segala situasi. Tak hanya di Kota Bandung, mereka juga turun tangan membantu penanggulangan bencana di berbagai wilayah di Indonesia, seperti saat tsunami Selat Sunda melanda.
Memperingati 100 tahun Damkar Indonesia, Diskar PB Kota Bandung berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan penyelamatan kepada seluruh warga kota. Tanpa pandang bulu, Diskar PB akan melayani permintaan warga dalam kondisi darurat.
“Prinsip kami, kami tidak ingin dilayani, tapi kamilah yang harus melayani. Jadi kita ingin melayani masyarakat, hakikatnya kita menolong,” tandasnya. (mg1)