JAKARTA – Ezra Walian akhirnya bergabung dengan Timnas U-23 Indonesia. Dirinya dipersiapkan untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
Setibanya di Tanah Air, Ezra mengaku bakal bekerja keras demi mencuri perhatian Indra Sjafri. Hal ini wajar sebab dirinya cukup tertinggal dari pemain lain soal persiapan.
“Senang bisa kembali ke Indonesia dan bergabung dalam tim. Latihannya bagus dan bermanfaat buat saya,” ungkapnya.
Ezra menilai rekan-rekannya memiliki level permainan dan kebugaran yang tinggi. Karena itu dia ingin secepatnya mengejar ketertinggalan agar dipilih dalam skuad Timnas U-23.
“Saya kira kami semua berada di satu level yang sama, semua punya kemampuan sama, dan itu sangat penting. Saya bisa lihat di latihan, semua pemain berada dalam kondisi fit,” ujar pemain yang memperkuat klub Belanda, RKC Waalwijk tersebut.
Selain Ezra, Indra Sjafi juga memanggil dua pemain lainnya yang berkarir di luar negeri. Keduanya adalah Saddil Ramdani (Pahang FA) dan Egy Maulana Vikri (Lechia Gdnask).
Sementara itu, Ezra Walian masih dalam suasana berkabung karena kakeknya baru saja meninggal dunia. Pemain RKC Waalwijk itu ingin membuktikan diri kepada sang kakek untuk bisa tampil gemilang bersama skuad Garuda Muda.
Keinginan Ezra memperkuat Indonesia memang salah satunya dorongan dari sang kakek. Dia akhirnya bersedia dinaturalisasi pada 2017 lalu.
Sekarang kakek Ezra sudah lebih dahulu menghadap sang pencipta. Dia tentu sangat merasa kehilangan.
“Senin kakek saya baru saja meninggal, itu sulit buat saya dan bagi keluarga saya. Proses penguburannya baru berlangsung Jumat nanti,” ungkap Ezra.
“Saya tahu ia ingin saya berada di sini, dan saya akan menunjukkan apa yang saya bisa demi kakek saya,” sambungnya.
Seperti diketahui, Ezra memang sempat tidak hadir dalam panggilan Indra Sjafri untuk Piala AFF U-22 2019. Dia terpaksa absen karena tidak diizinkan oleh RKC Waalwijk. (jpc)